Senin, 19 Desember 2011

Inner Beauty

                                                          
 Lontaran kata, hujaman rasa melantun jenuh seiring irama dengus napas dan tatap nyala berkobar dibola matamu yang sembab lembab membasah

aku hanya bisa memposisikan diri untuk duduk bersahaja, hanya menangkap rasa tanpa sejengkalpun berniat untuk berjingkat berkelebat

kuusahankan tidak hendak menangkap jilatan api  matanya, kuhindari disaat ini, saat api itu melekat erat  di garangmu dan kau tergerus rasa hingga melelehkankan  kekesalan

kenapa tidak memberi semampu kau dapat curahkan,  kucoba bertanya menyentuh langsung sisa jilatannya yang kini sudah semakin mengerdil

sampai saat inipun bapakmu masih sedang belajar memberi,  memberi itu berada diatas,  memohon selalu memposisikan diri dibawah

berusaha Memberi  itu berkeinginan untuk menjadi kaya, kaya harta, kaya jiwa dan kenapa tidak,  menjadi kaya hati

memberi itu tidak selamanya materi, kulirik sejenak kau sudah terduduk  menunduk dan kuambil kesempatan ini untuk meyiram baranya hingga lenyap, senyap  dan dingin melingkupi hatimu

memberi  itu bisa nasihat  juga senyum ataupun  do’a  sekalipun, serta sikap keluasan hati untuk ikhlas mendulang amal

memberi itu belajar menjadi kaya sekaligus menjadi kuat ketika segala keikhlasan amal  hanya bersandar kepada Nya

maksudku, jika ada yang memberi kenapa tidak kau terima selama tidak ada sesuatu dibaliknya,  sebagai mana juga nama Nya, sebagai Pemberi  Nikmat, kenapa tidak kau ambil berkahnya 

meminta dan memohon  kemurahan sesama itu sumpek, miskin dan selalu tampak tidak berdaya walaupun nyatanya kita memang  tidak berkecukupan

tampak kau mulai bisa merapatkan kelopak matamu menjelang  pulas dikursimu  yang akhir-akhir ini jarang menghampiri sampai selarut malam memanggil-manggil nyenyakmu

pergilah tidur sehat ditempat istirahatmu hingga esok subuh,  ketika seberkas sinar  mulai tampak diupuk timur, setelah wajahmu tersiram air sejuk dan hanya kepadaNya kau merunduk bersujud memohon, kau kembali menjadi bugar, tenang  dan jernih hatimu akan memancar kuat diaura mu

Dan suatu saat nanti jikapun kau hanya disebut sebagai mantan, dan nyatanya kau mungkin  telah sibuk dengan ladang amal baru dipelukanmu, kau akan dikenang sebagai embun  jernih pelepas  dahaga  bukan sebagai sosok pengobar amarah membahana.

       Sumber gambar: innocence

Alibukbrax

Kamis, 15 Desember 2011

Berpikir dan kerjakan

Entri Baru


Persoalan hidup itu rumit, katamu masih dalam selimut pikir menempel di sudut gerakmu, persoalan itu datang dan pergi layaknya lapar yang selalu muncul ketika berpikir tentang makanan, ketika berhenti terselasaikan tuntas kemudian muncul lapar berikutnya.

Aku masih berangan-angan dengan kebebasan, sementara kau tetap bergumul dengan penyelesaian masalah, itulah hidup katamu acuh tak acuh, keningnya tetap menguncup, think…think and action, makin terbiasa semakin mengasikkan tak pernah mencengkeram jiwamu tetapi menjadi tantangan yang memperindah gairah hidup, gumannya seolah berkata-kata pada dirinya sendiri, sementara aku didaulat harus keeps your action and don’t do to thinks.

Malam buta ketika sunyi menyelimutiku, dalam nina bobok yang melenakan, aku ingin berjalan-jalan menemui diriku sendiri, mengitari sekujur tubuh tak berdaya, membujur fana dibuai irama helaan dan hembusan nafas yang naik kemudian turun teratur.


Ternyata aku adalah sebuah partikel kompleks yang pada saat tertentu diatur oleh penguasaan akalku dan pada saat yang lain dikalahkan oleh nafsu, sesuatu yang dianggap layak dikerjakan karena memang itu yang kuinginkan dan sesuatu dinilai jelek karena beranggapan itu buruk bagiku

Padahal kebebabasanku dibatasi oleh kebebasan orang lain oleh lingkungan disekitarku. Bahwa dalam alam fana ini sesungguhnya ada kekuatan Dzat yang maha agung yang akan menanyakan dan meminta pertanggung jawaban semua perbuatan di akhir hidup nanti, bahwa di dunia ini ada kekuatan yang tidak kita ketahui, yang tidak memiliki keterbatasan dengan setiap perbuatan kita, baik yang khusus maupun yang umum.

Aku tersadar di dini hari yang basah dan mendapati kau tengah rileks bercengkerama mengadu kepadaNya


Cianjur, Alibukbrax

Jumat, 09 Desember 2011

Makna Bentuk Dasar dalam Ungkapan dan Peribahasa Sunda

Entri Baru

Aku menyukai  bulat, bulat itu seksi  menurutku, maksudku bukan telanjang bulat yang dapat membuat  mata orang melotot kemudian seperti tersihir, tetapi yang dimaksud adalah bentuk  geometris bulat dan turunannya, baik itu strukturnya  tampak rapuh, tipis atau masiv padat yang jelas memang bentuk bulat itu sudah banyak ditemui didiri kita masing-masing maupun disekeliling  kita. Aku Baru tau  setelah menonton banyolan extra paganza bahwa ternyata  ada bentuk bulat yang hanya  terdapat pada cowok saja, tidak dimiliki oleh cewek,,,, nah loooo…apakah itu….hahaha …pasti semua sudah pada tau jawabannya,  apakah itu…? (bukan horror lhoo)

Youps  benar, jawabannya memang rada-rada mbanyol menurut versi mereka yaitu  : hurup “O” ( cow(o)k dibanding Cewek )

Sejak jaman dahulu kala manusia belum mengetahui bahwa bumi ini bulat, berbagai pemahaman kala itu beranggapan bahwa bumi yang kita pijak ini datar-datar  saja, sehingga pada suatu tempat nun jauh disana, bumi akan menemui ujungnya, bumi  akan mencapai  batas terakhir wilayahnya dan  keadaan seterusnya entah berupa apa, sehingga  kealam mana ketika manusia melewati batas tersebut. Namun berdasarkan berbagai pengalaman pandangan mata ketika memperhatikan kapal  menuju pantai yang terlihat pertama kali adalah tiangnya kemudian buritannya, tidak ujug-ujug Nampak semuanya. Berbagai penelitian sedikit demi  sedikit membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat sehingga tidak mempunyai batas akhir hanya berbatas wilayah, apalagi ketika manusia sudah dapat pergi keluar angkasa dan melihat bentuk bumi  yang sebenarnya atau dari kejauhan sana  satelit dan pesawat luar angkasa mengirimkan photo-photo bentuk bumi  yang memang benar- benar  bulat.

Bentuk geometris merupakan symbol
Bentuk-bentuk geometris  dapat merupakan symbol yang membawa nilai emosional  tertentu, hal tersebut memang bisa dipahami mengingat bentuk atau rupa dapat mempunyai muatan kesan kasat mata, seperti yang diungkapkan Plato, bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dirintangi oleh perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Namun teori Plato tersebut tidak harus  berlaku sebagai mana mestinya. Ada aspek lain yang mengakibatkan bahasa bentuk tidak selalu efektif, seperti penerapan bentuk-bentuk internasional dengan target sasaran tradisional atau sebaliknya. Dengan kata lain, bila target sasaran terbiasa dengan bahasa kasat mata tradisional, pergunakan bahasa kasat mata internasional demikian pula sebaliknya. Hal tersebut dapat di pahami kenapa Negara lain tidak memilih dan  menggunakan  bentuk “keris” sebagai lambang negaranya, maupun sebagai elemen penunjang logo Negara tersebut.

Makna Bentuk Dasar dalam Ungkapan dan Peribahasa Sunda
Jamaludin dalam karya tulisnya“ Konsep Estetika dalam budaya rupa Sunda sebagai kajian awal, menyatakan bahwa :
Dalam khasanah seni rupa, desain dan arsitektur serta matematika dikenal tiga bentuk dasar yaitu segi empat bujursangkar, lingkaran dan segitiga. Ketiga bentuk dasar ini ditemukan dalam babasan (ungkapan) dan paribasa (peribahasa) Sunda.

A. Segi Empat
Bentuk segi empat bujur sangkar terdapat dalam ungkapan “Hirup kudu masagi”. Ungkapan yang berisi petuah yang artinya hidup harus serba bisa. Bentuk lain, ”jelema masagi” (Natawisastra,1979:14, Hidayat, 2005:219) artinya orang yang memiliki banyak kemampuan dan tidak ada kekurangan. Masagi berasal dari kata pasagi (persegi) yang artinya menyerupai (bentuk) persegi.
Ciri bujursangkar adalah keempat sisinya berukuran sama. Kesamaan ukuran empat bidang pada bentuk bujursangkar ini diibaratkan berbagai aspek dalam bentuk tindakan atau perbuatan di dalam kehidupan yang harus sama dalam kualitas dan kuantitasnya. Umumnya ungkapan ini dipahami sebagai perlambang untuk hidup serba bisa sehingga tercipta kesempurnaan perbuatan atau perilaku dalam hidup. Pengertian serba bisa atau serba dilakukan dalam arti positif dengan penekanan utama mengarah pada dua aspek pokok kehidupan manusia, yaitu kehidupan duniawi (bekerja, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam) dan kehidupan di akhirat nanti (hubungan manusia dengan Tuhan).  Bentuk segi empat bujur sangkar secara absolut tidak terdapat di alam. Dengan kata lain, bentuk ini adalah ciptaan imajinasi manusia hasil abstraksi dari rupa yang ada di alam. Bentuk segi empat lainnya, seperti empat persegi panjang adalah turunan dari bentuk bujur sangkar ini.

B. Lingkaran
Bentuk lingkaran terdapat dalam ungkapan “Niat kudu buleud” (niat harus bulat). Niat berkaitan dengan persoalan keteguhan sikap, keyakinan serta kepercayaan yang pada ujungnya bermuara pada masalah keimanan atau spiritual. Bentuk bulat dibuat dari garis melingkar dengan ujung saling bertemu, dengan jari-jari dari titik pusat ke setiap sisi berukuran sama. Bila mengacu pada bentuk-bentuk yang ada di alam tampak bahwa lingkaran terdapat pada berbagai objek seperti bulan dan matahari di angkasa, berbagai bentuk bunga-seperti bunga teratai dan beberapa jenis daun memiliki bentuk dasar lingkaran atau bulat. Bentuk lingkaran mempunyai keunikan yang tidak dimiliki bentuk dasar lain, seperti riak di permukaan air. Bila permukaan air tersebut terganggu seperti karena suatu objek jatuh pada permukaan air tersebut, di sekitar objek, karena pengaruh gravitasi, air bereaksi dengan membentuk lingkaran yang bergerak membesar mengitari objek.

Di luar budaya Sunda, bentuk lingkaran dalam konteks yang lebih luas, telah banyak dipakai sebagai penanda bagi makna spiritual dalam berbagai wilayah seperti seni, agama dan ideologi. Misalnya dalam tradisi seni lukis Kristen/Katolik, untuk memberi tanda suci pada objek manusia, biasanya diberi lingkaran putih di sekitar kepala (halo). Sementara dalam wilayah agama Islam, meski tidak ada aturan formal mengenai lambang, bentuk bulan dalam bentuk yang mudah dikenali yaitu bulan sabit, umumnya dipahami sebagai  lambang islami. Contoh yang umum adalah sebagai tanda tempat ibadah muslim seperti yang terdapat pada puncak menara atau atap masjid. Sebagian lambang tersebut dilengkapi dengan simbol bintang segi lima.

C. Segi tiga
Bentuk segi tiga terdapat dalam ungkapan “bale nyungcung”dan Buana Nyuncung (tempat para dewa dan hyang dalam kosmologi masyarakat Kanekes). Bale Nyungcung adalah sebutan lain untuk tempat atau bangunan suci, yang dalam Islam adalah masjid. Kalimat ka bale nyungcung dalam percakapan sehari-hari maksudnya melangsungkan akad nikah, yang jaman dahulu umumnya dilakukan di masjid. Bale nyungcung menunjuk pada model atap masjid jaman dulu yang menggunakan ‘model gunungan’ atau ‘meru’ bertumpuk tiga dengan puncak berbentuk atap limas yang disusun dari empat bentuk segitiga. Bentuk yang juga dapat ditemui pada atap pura di Bali dan bangunan model tropis. Bentuk segitiga dalam posisi normal, salah satu ujungnya berada di bagian atas, menjadi bagian puncak sehingga memiliki arah orientasi yaitu ke atas (langit).
Mengacu pada alam, bentuk nyungcung adalah bentuk umum gunung. Gunung berperan penting dalam perjalanan sejarah Sunda khususnya karena berbagai situs megalitikum dan makam keramat umumnya terdapat di gunung (Wessing :2006). Wessing lebih jauh mengungkapkan penelitian Hidding (1933 dan 1935) bahwa pegunungan adalah perbatasan antara hunian manusia (settled area) dan wilayah asing tempat kehidupan manusia berakhir dan kehidupan lain mulai. Misalnya situs Gunung Padang di Cianjur dan Ciwidey, Astana Gede Kawali dan Arca Domas di gunung Kendeng desa Kanekes (Baduy).

Menurut Fadillah (2001) sejumlah keramat, terutama dalam bentuk makam, meskipun tidak berada di puncak gunung tetapi merupakan representasi gunung atau dibayangkan sebagai gunung. Fadillah menggunakan contoh makam Syarif Hidayatullah di sebuah bukit bernama Sembung di Cirebon,  masyarakat menyebutnya Sunan Gunung Jati. Menurut Claire Holt (1967:55) puncak puncak gunung di Indonesia dipercaya secara luas sebagai tempat tinggal para dewa dan roh-roh  leluhur. Juga gunung-gunung berapi dianggap memiliki kehidupan serta roh mereka sendiri, dipuja dan dihormati. Gunung dianggap sebagai jembatan dunia atas dan bawah, oleh karenanya tempat-tempat pemujaan didirikan di tempat yang tinggi atau dibuat meniru bentuk gunung (gunungan) seperti punden berundak dan candi serta piramid sebagai jembatan transendental antara dunia atas dan dunia bawah (Dharsono, 2007: 133). Dalam pandangan Hindu-Budha, gunung dianggap berperan dalam menstabilkan jagat raya (univers), menyangga langit dan bumi, menetralkan kekuatan jahat,  kekacauan, ketidakstabilan dan ketidakteraturan. Gunung adalah lambang kekuasaan tertinggi dan sebagai  pengikat jagat raya (Snodgrass, 1985:187).

Pengertian atau makna simbolik lainnya mengenai segitigadituturkan Ajip Rosidi[4], yaitu bahwa bentuk segitiga (dalam bahasa Sunda disebut jurutilu) juga dipakai sebagai simbol vagina atau yoni, tempat bagi kelahiran manusia.  Tampaknya simbol itu dalam bentuk segitiga terbalik atau salah satu sudut terletak di bawah. Dengan demikian segi tiga mengandung makna sebagai tempat suci bagi transformasi kehidupan. Segi tiga dengan satu sudut di atas melambangkan tempat suci bagi transformasi ke alam lain melalui kematian sedang segi tiga dengan satu sudut di bawah melambangkan tempat suci bagi transformasi dari alam rahim ke alam dunia melalui kelahiran.

Dari makna bentuk dasar dalam ungkapan dan peribahasa di atas tampak bahwa masing-masing bentuk dasar dalam khasanah estetika dalam budaya Sunda dipakai sebagai lambang yang memiliki makna yang sama yaitu kesempurnaan. Bentuk yang berbeda menunjuk pada wilayah kesempurnaan yang berbeda. Persegi menunjuk pada perilaku yang seimbang dalam berbagai sisi kehidupan sehingga menciptakan manusia yang sempurna, bulat/lingkaran sebagai simbol ideologis, melambangkan kesempurnaan keimanan atau keyakinan dan segitiga menunjuk pada tempat yang sempurna atau suci sebagai media transformasi kesempurnaan siklus hidup.

Yang menjadi pertanyaan dibenak saya adalah bentuk apa yang dominan di gunakan oleh manusia pada umumnya di jaman modern sekarang ini :
Kenapa ragam bentuk isi dalam Rumah didominasi oleh bentuk segi empat…?
Sehingga, karena bentuk rumah pada umumnya didominasi bidang segi empat maka segala bentuk property,  perabotan manufaktur rumah yang membutuhkan ruang pada umumnya menggunakan bentuk geometris segi empat.

Jawaban simple saja, memang karena perabotan rumah tersebut menyesuaikan dengan bentuk ruang dalam rumah sehingga diharapkan penempatannya menjadi efisien dan efektif. Tidak percaya silahkan data bentuk-bentuk property perabotan rumah anda…

Penyembelihan sapi dengan di awali tindak Pemingsanan, Halal kah…?

Entri Baru

Beberapa bulan yang lalu ( awal Juni 2011) ekspor sapi dari Australia ke Indonesia dihentikan sementara ( berlaku 6 bulan ) akibat ditemukan adanya proses penyiksaan dengan kejam terhadap sapi yang berasal dari Australia sebelum dipotong di beberapa Rumah Potong Hewan ( RPH ) di Indonesia. Kejadian tersebut yang terekam dalam video kemudian tersebar melalui Youtube memancing reaksi protes dari LSM penyayang binatang di Australia. Perlakuan tersebut dianggap tidak sesuai dengan standard World Organisation for Animal Health (OIE), terutama masalah Animal wellfare ( kesejahteraan hewan). Penghentian sementara Export dari Australia tersebut tidak berlangsung lama karena dipandang merugikan kedua belah pihak.
Pencabutan larangan ekport sapi dari Autralia resmi ditetapkan oleh pemerintah Australia Kamis (7/7-2011) setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd ke Jakarta, Jum’at 98/7-2011 dan bertemu dengan beberapa pejabat yang berkepentingan dengan proses ekport import ternak.
Pasca dicabutnya larangan sementara eksport sapi asal Australia tersebut dipandang oleh berbagai pihak perlu diadakannya Audit Independent terhadap Rumah Potong Hewan (RPH) di Indonesia yang biasa melaksanakan pemotongan sapi asal Australia tersebut agar tidak ada lagi perlakuan penyiksaan sehingga bertentangan dengan kaidah kesejahteraan hewan sesuai standar OIE.
( http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/07/11/menyikapi-dicabutnya-larangan-eksport-sapi-dari-australia/ )

Pengertian kesejahteraan hewan yang termaktub diatas meliputi bebas dari rasa haus dan lapar, bebas dari ketidak nyamanan, bebas dari rasa sakit / kesakitan / penyakit, bebas mengekspresikan tingkah laku alaminya dan bebas dari rasa takut dan stress.

Komponen Pelaksanaan audit Rumah Pemotongan Hewan sejalan dengan standar prosedur kerja di RPH sesuai standar OIE, mulai dari:
1.Penerimaan dan penangannan sapi di RPH
2. Pemotongan Sapi
3. Kondisi dan perawatan fasilitas RPH

Berkenaan dengan standar prosedur kerja tersebut diatas, pihak Australia berkerja sama dengan importir, feed lot (perusahaan atau lembaga pengirim sapi hidup ke RPH) yang berkoordinasi dengan lembaga pemerintah Indonesia mulai dari pusat sampai ke daerah berupaya memberikan bantuan fisik terhadap beberapa RPH ditunjuk yang kondisinya tidak sesuai standard.

Perlu digaris bawahi dari ke tiga prosedur kerja tersebut yang erat kaitannya dengan permasalah penting dengan tidak mengesampingkan aspek lainnya tetapi semata memperhatikan prosedur yang dipandang erat kaitannya dengan kesejahteraan hewan dan Ke halal an adalah poin 2 yaitu Pemotongan sapi di RPH.
Prosedur pemotongan hewan sesuai standar dimulai sejak persiapan sapi yang akan dipotong, penggiringan sapi ke tempat pemotongan sampai proses pemotongan sapi.

Beberapa istilah penting berkenaan dengan proses pemotongan sapi sesuai strandar OIE diantaranya
1. Restraining box : Tempat khusus untuk pemotongan sapi
2. Cash magnum stunner : Alat berpeluru untuk memingsankan sapi
3. Micro chip : komponen yang ditanam dalam tubuh sapi biasanya disekitar telinga yang menyimpan identitas sapi
4. Scanner : Alat pembaca nomor identitas sapi / barcode 

Pemingsanan sebelum sapi dipotong dalam restraining box dilakukan dengan menggunakan Cash magnum stunner, bertujuan untuk memudahkan dalam proses pemotongan. Perlakuan pemingsanan tersebut dianggap lebih “berperikehewanan” sesuai kaidah kesejahteraan hewan dibanding pemotongan dalam keadaan sadar.

Pemotongan melalui proses dipingsankan
Setelah proses stunning (pemingsanan), sapi kemudian ambruk dan tidak bergerak lagi, dengan demikian proses pemotongan akan lebih mudah dilaksanakan karena kondisi sapi dalam keadaan tidak sadar, sehingga praktis tidak meronta dan tampaknya tidak merasakan sakit.
(http://duniasapi.com/id/pasca-produksi-potong/2337-metode-pemingsanan-pada-proses-penyembelihan-ternak-sapi.html)

Ada beberapa tanda ketika proses penyembelihan sapi dengan proses stunning (pemingsanan)
Tampak sapi tidak merasakan sakitnya proses penyembelihan, namun menurut penelitian dua akhli bidang peternakan dari Hannover University, Jerman. Prof Schultz dan Hazim membandingkan perlakuan pemotongan sapi antara metode pemingsanan dan dalam kondisi sadar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemotongan dalam kondisi sadar, proses pengeluaran darah segera setelah proses pemotongan lebih cepat, lebih deras dan lebih lancar dibanding pemotongan dengan proses pemingsanan yang menunjukan gejala lebih lambat.

1. Ternyata dengan menggunakan metode pemingsanan yang terekam Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar dan Electro-Encephalograph (EEG) microchip di permukaan otak sapi untuk mencatat derajat rasa sakit ketika disembelih, ternyata lebih merasakan tekanan rasa sakit dibanding dengan pemotongan secara sadar
2. Dengan adanya proses pengeluaran darah yang tidak sempurna mengakibatkan darah yang masih tersisa dan tertinggal dalam pembuluh darah dan daging akan membeku sehingga menjadi media yang baik untuk tumbuh kembangnya bakteri pembusuk, sehingga daging yang dihasilkan menjadi tidak sehat (unhealthy meat) dan tidak layak untuk dikonsumsi.
Hasil penelitian Prof Shultz dan Dr. Hazim membuktikan bahwa pisau tajam yang mengiris leher sapi ternyata tidaklah menyentuh saraf rasa sakit, oleh karenanya kedua peneliti tersebut menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan menegangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi keterkejutan otot dan saraf saja yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras. Menurut beliau, hal ini dapat dijelaskan dari paparan grafik EEG yang membuktikan tidak menunjukan adanya rasa sakit. (http://enggar-fst05.web.unair.ac.id/artikel_detail-34989.html)

Penyembelihan dengan cara Stunning (pemingsanan)
Seiring dengan perkembangan teknologi diiringi tuntutan kemudahan dan kampanye isu kesejahteraan hewan yang gencar dilakukan di Negara-negara barat menunjukan munculnya beragam metode pemotongan (penyembelihan) hewan secara modern, termasuk tata cara pemotongan (penyembelihan ) dengan metode Stunning (pemingsanan). Hal ini memancing perhatian khalayak terutama yang peduli dengan produk daging halal, diperlukan jawaban yang menetramkan batin umat islam ketika sering di pertanyakan oleh umat, halalkah daging sapi dari ternak yang di sembelih melalui proses pemingsanan terlebih dahulu tersebut…?
Terdapat beberapa titik kritis jika menyimak tata cara pemotongan hewan dengan terlebih dahulu dilakukan proses pemingsanan, timbul keraguan, apakah dengan metode pemingsanan tersebut hewan yang akan dipotong memang dalam kondisi pingsan atau malah mati akibat tekanan dahsyat setelah ditembak dengan Cash magnum stunner dikepala. Sebab beberapa kemungkinan seperti ketidak sesuaian jenis peluru yang terlalu besar dibandingkan dengan keadaan hewan (besar dan umur sapi ) berpeluang untuk terjadinya kematian sebelum dipotong menjadi lebih besar.

Berdasarkan beberapa pendapat ulama dan menurut MUI, bahwa ternak yang dipotong segera setelah proses pemingsanan dinyatakan dibolehkan sepanjang ada jaminan bahwa hewan yang mengalami pemingsanan tersebut tidak mati sebelum disembelih, dalam artian sapi yang tersebut mati setelah proses pemotongan (penyembelihan) bukan disebabkan karena tekanan akibat penembakan di sekitar kepala ketika proses pemingsanan berlangsung. Jaminan ini yang harus diperhatikan dan menjadi tanggung jawab dari pengelola Rumah Potong Hewan, eksekutor pemingsanan dan pemilik ternak untuk tujuan menghasilkan daging sapi yang halal.
Selanjutnya para Ulama menyatakan bahwa penyembelihan hewan yang akan dikonsumsi, terlebih jika pemotongan tersebut ditujukan untuk ber kurban sebaiknya menghindari hal-hal yang meragukan dengan demikian harus benar-benar sesuai dengan syariat, jangan sampai niat berkurban menjadi haram karena proses penyembelihan yang tidak tepat.

Kesimpulan :
1. Bahwa pemotongan hewan besar khususnya untuk ternak sapi eks Australia yang dipotong dengan menggunakan metode pemingsanan perlu dicermati dan diantisifasi ketika kemungkinan terjadi kesalahan fatal yang mengakibatkan sapi tersebut mati sebelum dipotong, kemudian dinyatakan tidak halal dan di haruskan untuk dimusnahkan, siapa yang akan menanggung kerugian seharga sapi tersebut, jangan sampai kejadian tersebut mebuat celah tindak pelanggaran pemotongan dan penjualan daging sapi tidak sesuai syar’i.

2. Proses pemotongan yang yang terlebih dahulu dilakukan pemingsanan berdasarkan penelitian tersebut di atas tidak menjamin menghasilkan kualitas daging sapi yang Halal, Aman, Sehat dan Utuh (HAUS).

3. Sebaiknya digunakan alternative pemotongan lain yang tidak melakukan terlebih dahulu pemingsanan dan lebih mensejahterakan hewan disamping tetap memperhatikan status halal, seperti modifikasi Restraining box menggunakan hidrolik yang berpungsi memutar tubuh sapi yang tidak berdaya sehingga rebah untuk kemudian dapat dilakukan pemotongan biasa (tanpa pemingsanan) secara aman.

4. Jika tetap menggunakan proses pemingsanan maka operator eksekutor pemingsanan harus benar-benar terlatih dan dijamin tidak adanya kesalahan sampai sapi tersebut benar-benar pingsan untuk selanjutnya dilakukan proses penyembelihan.

Kamis, 17 November 2011

Selaras-Sakti: Semisal serapahmu kau labeli aku denganbebal. ...

Selaras-Sakti:



Semisal serapahmu kau labeli aku denganbebal. ...
: Semisal serapahmu kau labeli aku dengan bebal. Nyebelin, belagu ataupun bego Walaupun merek itu dipasung kuat dalam keningku ya...

Entri Baru

Semisal serapahmu kau labeli aku dengan bebal





Semisal serapahmu kau labeli aku dengan bebal. Nyebelin, belagu ataupun bego
Walaupun merek itu dipasung kuat dalam keningku yang garisnya tampak jelas berlipat
Kala mata memicing memperhatikan tingkah lakumu kegerahan tidak nyaman
Tetap saja takan merubah kenesmu, ayumu dan senyummu membayang seperti logo.


Kusimpan saja lengkung dibibir ini  agar kau geram, kekhi, jengkel ataupun rusuh
walaupun kau bermanis sendu mengalihkan laku agar aku tidak menerormu
tetap saja belum sadar bahwa matahari terbit setiap pagi menerangi bumi
tidak peduli ketika siang meninggi teriknya membuat gerah kala tak terpayungi.


Dan ketika matahari lengser tergantikan gelap, lambat laun senyap menyelinap
lindap dalam suasana hening tinggal irama horror dan desir angin merajam rasa
bukankah cahaya dan gelap itu menerormu setiap saat,setiap siang dan malam
tetapi dia tetap setia, sadar akan keberadaannya, menyentak, menyelinap karena cinta


Alibukbrax

Kamis, 10 November 2011

Sang Pengibas Malam


 Gambar dari mbah google
Aah gambarnya nggak nyambung

Motor ini tetap tidak mau kompromi, gerutu Sumed ketika sedikit lagi tanjakan terakhir ditaklukannya sebelum jalan itu akan menurun, tenaga mesin si kuda besi ini hampir habis padahal baru minggu kemarin di service, dasar motor tua gumannya masih menyiratkan kejengkelan, padahal hari sudah semakin malam dan kabut dingin menyelimuti batas pandangnya. 

Motor tersebut masih dipacunya walau jalannya tersendat dan terseok, akhirnya sampai juga di puncaknya, kini jalan menurun nan mulus menghadangnya didepan. Sumed tidak se khawatir sebelumnya ketika setapak demi setapak jalan menanjak dilaluinya dengan susah payah, rasa was-wasnya justru cuaca sudah tidak mau diajak kompromi, hujan rintik-rintik mulai turun, Sumed akhirnya mulai mengantisifasi  kondisi langit yang semakin gelap, bisa saja sewaktu-waktu hujan deras tiba-tiba akan mengguyurnya. Dia perlu untuk meminggirkan kuda besinya, membuka perlengkapan yang sudah dipersiapkan, sebuah jas hujan yang selalu siap menemani kemanapun dia pergi bersama kendaraan kesayangannya kini mulai dikenakan.

Namun untuk kedua kalinya dia harus menepikan tunggangannya, memilih untuk istirahat saja dipinggir jalan diantara guyuran hujan deras, keremangan malam serta lintasan sinar lampu mobil bergerak cepat berlalu lalang menyilaukan pandangan, dia hanya ditemani seseorang yang berdiri setia menentang hujan sambil mengibaskan tongkat kerlap kerlip memberikan tanda kepada pengguna jalan yang melintas didepannya.

Limaratus ribu rupiah plus bonusnya yang molek, celetuk pengibas tongkat menyala ketika jalanan sepi sementara dia duduk tidak jauh dari Sumed, Sumed hanya bengong sendirian mendengar jawaban dari pertanyaan isengnya tersebut,  uang sebegitu dalam beberapa jam saja itu sama nilainya dengan sisa uang yang dipengangnya saat ini yang akan diberikan kepada keluarga untuk menyambung hidup seminggu kedepan, pikir Sumed.

Mahal sekali ya, ujarnya menimpali
Yang sedang juga tersedia, tarifnya tiga ratus ribu rupiah, berminat..? Ujar sang pengibas sambil matanya tetap memperhatikan jalanan yang semakin sepi

Kalau yang seratus ada nggak…? pertanyaan iseng Sumed cukup mengagetkan sang pengibas tongkat menyala.

Oh ada, ada, ukuran ruangannya hanya 1,5 X 2 M, didalamnya tersedia selembar handuk mungil, sebuah ember berisi air bersih, beberapa buah poster gambar hot dan tak ketinggalan sebuah sabun mandi nan wangi, bonusnya kalau melebihi batas waktu 10 menit yang sudah ditentukan akan terdengar suara ketukan sampai tendangan sepatu dipintu diiringi teriakan : cepat, cepat waktunya habis, self service aja ko lama, ujar sang pengibas tongkat menyala sambil ngeloyor  melanjutkan pekerjaan malamnya...

Alibukbrax

Selasa, 01 November 2011

Lengkungan di Bibir Menyiratkan Sebuah Komunikasi Sosial



Heran sekali dengan Bapakku, ucap Anton ketika ngobrol bareng bersama temannya, seumur-umur yang gua tau, Beliau nggak pernah tuh tersenyum, memang militer sihh…. 

Barangkali kode etik militer mengharuskan tidak boleh demikian Ton, Ujar Sumed menimpali, soalnya pernah gua berpapasan dengan tetangga  yang berseragam militer, dia gua ajak senyum sambil manggut, eh malah dia liatin gua, tanpa ada tarikan bibir yang berkesan membalas yang gua lakuin, jadinya  seperti senyum – senyum sendirian dehh…

Dia pikir aneh kali Med, senyum loo keliatannya seperti menyeringai, setengah mengejek, …hehehe..ucap Anton tertawa ngekek, senyum loo tidak ikhlas barangkali.

Gua nggak habis pikir ton, tetep, kenapa ya ada orang yang kuat seumur-umur membawa bibir hanya digunakan untuk makan sama minum doang, sedikit bersedekah kekk menyunggingkan senyum walau sedikit buat sesama….

Hahaha yang jelas senyum itu menyesuaikan dengan situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauannya sebatas mata memandang….ucap Anton sambil tersenyum, senyum sehat itu hanya milik orang yang ikhlas koo.Ternyata senyum bukan hanya sebuah ekspresi ceria yang ditandai dengan lengkungan dibibir, senyum mempunyai banyak makna dan arti menyiratkan sebuah komunikasi sosial.

Tapi jangan salah Ton, karena gua dasarnya memang suka senyam-senyum pada setiap orang, banyak sekali pengalaman suka dan duka dengan sunggingan  di bibir gua ini. Malasahnya gua udah bener-bener ikhlas dengan senyuman gua  di tambahin bonusnya dengan tatapan sendu lagi, eeh malah gua kena bentak, menurut komentar temen gua ketika curhat dengannya, gua dianggap ngaak punya tenggang rasa, tidak berperasaan, nggak berperikemanusiaan ….caape dehhh, padahal gua nggak neko-neko kooo,gua hanya tersenyum pada seorang lelaki yang sedang dimarahin isterinya karena lalai menjaga anak satu-satunya hingga terjadi kecelakaan fatal dan masuk rumah sakit…setelah gua senyum malah dia berantem, gua yang bengong sambil terus senyum dibentak juga oleh kedua orang tersebut. Terus pengalaman gua selanjutnya….

Stopp…Stoppp, sudah, sudah… Kesimpulannya menurut Penulis Marianne LaFrance, yang diringkas oleh Mukti Effendi dari buku barunya ‘Lip Service’ menulis bahwa setiap senyuman merupakan sebuah magnet sosial, parameter kepercayaan, sebuah perangkat penebar kemarahan, alat tawar menawar, hingga alat menjaga ikatan sosial.

Itulah sebabnya, sunggingan di wajah merupakan ekspresi yang paling cepat dikenali. “Tak peduli apakah itu senyum nyengir, menyeringai menakutkan, atau berseri-seri, semuanya memiliki arti,” ujar LaFrance, Profesor Psikologi Universitas Yale. Dia menambahkan, sebuah senyuman bahkan berpengaruh pada politik, pekerjaan, hubungan, dan budaya.

Meskipun tersenyum sering menandakan kebahagiaan, ekspresi ini juga menyampaikan berbagai emosi mulai dari menghibur, rasa malu, penipuan hingga menghina.

Studinya menyebut, ada perbedaan cara tersenyum pria dan wanita. Wanita rata-rata lebih banyak tersenyum ketimbang pria. Salah satu alasannya, kata LaFrance, adalah alasan biologis.
Para peneliti menemukan otot senyum utama, yang dikenal sebagai zygomaticus lebih besar dan tebal pada wanita daripada pria.  Kedua, area kerja wanita kebanyakan membutuhkan sosialisasi yang lebih banyak dibanding pria. Dan, umumnya wanita lebih cenderung memiliki keinginan bersosialisasi.
Wanita sering berperan mengatur kegiatan sosial, mengurangi konflik, dan peduli kehidupan emosional orang lain,” tambah LaFrance.

Meskipun senyum biasanya memperlihatkan ekspresi positif ada sisi gelap dalamnya. Seperti tersenyum saat menyembunyikan perasaan atau bersikap sinis.  “Senyum merupakan sebuah topeng yang besar,” kata LaFrance.

Senyum adalah sebuah pendekatan paling mudah saat pendekatan lain tidak bekerja,”

Senin, 31 Oktober 2011

Jumat, 28 Oktober 2011

Selaras-Sakti: Ada Deru di malam gelap kala mimpi menggugat

Selaras-Sakti: Ada Deru di malam gelap kala mimpi menggugat: http://bless4bliss.files.wordpress.com/2011/02/gelandangan.jpeg Ada bulan menja...

Entri Baru

Selaras-Sakti: Romance

Selaras-Sakti: Romance: Ia baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah seperti biasanya, membereskan tempat tidur sehabis kita terlelap tadi malam, mencuci piring da...

Entri Baru

Selaras-Sakti: Merdeka atau Mati

Selaras-Sakti: Merdeka atau Mati: Tugu peringatan layaknya merupakan suatu bentuk bangunan fisik yang diciptakan oleh seniman khusus dengan maksud menangkap inti dari ...

Entri Baru

Gadis Sekseh Misterius Itu Ada di Kantor Saya






Pagi-pagi, ketika kami baru saja tiba dikantor, Saya bingung menerima kabar itu, sebuah SMS dari Boss tiba-tiba saja muncul dilayar HP, Tolong siapkan oksigen, saya hampir pingsan, saya terjebak dalam lift yang sedang melaju ke lantai atas sendirian.

Oksigen, mana ada dalam ruangan kantor ini, aku terpaksa menyiapkan seseorang sukarelawan atau sukarelawati yang bersedia untuk memberikan pertolongan pernapasan buatan dari mulut-kemulut, barangkali itu dapat membantu kesulitan Boss muda, ganteng lagi manja ini, pikirku dalam hati. Seorang karyawati yang cantik dan sekseh dikantor saya serta merta mengajukan diri sebagai donatur nafas secara ikhlas, plong rasanya pikiran yang mendadak buntu dipagi dimana aktifitas rutin baru saja akan dimulai.

Kutelpon atasanku dengan segera, bahwa pertolongan darurat sudah kami siapkan didepan lift, kutanyakan sekali lagi, apa perlu saya panggilkan dokter…?

Tidak usah, jawabnya menenteramkan hati, saya Cuma limbung, tercekat, tidak mendapatkan udara segar dalam ruang se sempit ini, ucapnya terbata-bata

Syukurlah, Bapak sakit apa, kutanyakan lagi kondisi kesehatannya agar kami siap siaga, menjaga kemungkinan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tidak sengaja, mendadak dan tak terkontrol, saya barusan kentut, baunya membuat hidung dan system pernapasan saya menderita karenanya.

Ooh, jawabku sedikit kaget, jangan khawatir Pak, tenang saja, saya selalu siap siaga untuk membantu, ujarku meyakinkan.

Biarlah obrolan singkat ditelepon ini menjadi rahasia kita berdua, kulirik roman muka teman-teman sejawatku, tampak tegang menunggu kedatangan Sang Boss yang sebentar lagi keluar dari lift, hanya seorang wanita cantik saja yang memperlihatkan raut muka tampak semringah…






Photo image: diunggah dari Shutterstock.com dan tidak ada sangkut-pautnya dengan kisah humor ini.

Rabu, 12 Oktober 2011

Pada Suatu Kesempatan Tentang mu 2

Aku sudah berusaha mengenakan pakaian yang tidak mengganggu penglihatan orang tuanya dengan memakai baju paling sopan ketika suatu waktu yang paling dinantikan terucap dari mulutnya, menyebabkan aku sanggup berlama-lama didepan cermin mematut diri, Fadly berkesempatan mengajaku untuk bertandang kerumahnya.

Sekalipun merupakan pertemuan yang pertama dengan Ibunya Fadly, kesan silaturakhmi perdana tersebut meninggalkan suasana hambar dihati, tidak ada keramahan dan respon yang menyenangkan walaupun aku berusaha semampunya untuk menarik perhatiannya, entah parameter apa yang dipakai ketika beliau menilai seseorang terutama teman perempuan anaknya untuk menentukan layak atau tidak layak sebagai kekasihnya.

Hubungan kami nampaknya semakin tidak dapat dibenahi lagi, menjurus kepada suatu titik kulminasi untuk mengambil sikap dari keduanya, dari aku dan Fadly sendiri dan tulisan di wall FaceBookku merupakan pertanda bahwa kini saatnya tiba untuk berakhir secara baik-baik setelah selama enam bulan lebih kita selalu bersama, bercanda dan menjalin manisnya rasa yang demikian sederhana menurutku, tetapi kesannya teramat membekas begitu mendalam di hatiku barangkali di hatinya.

==o0o==

Dua hari setelah pesan itu muncul di wall ku, dia tidak tampak diberanda sekolah maupun di kelas, sempat kutanyakan kepada rekan-rekan sekelasnya, jawabannya cukup mengagetkanku, beliau sakit, tetapi tidak ada pesan maupun berita langsung dari Fadly mampir ditelingaku, aku mencoba menjenguknya bersama rekan yang lain ketika kabar sakitnya Fadly demikian mengganggu pikiranku. Dan di sebuah kamar di rumahnya terlihat Fadly demikian pucat dan kurus dalam kondisi yang sungguh mencemaskan semua yang hadir di ruang tersebut, aku mencoba berempati seadanya walau Fadly menangggapinya dengan biasa-biasa saja, tersenyum dan sedikit bercanda.

==o0o==

Kucoba mencari kesibukan di Fb ku, Tulisan lain muncul di dinding yang terpampang dalam layar monitor PC.

“ Halllo leony apa kabar, lama tidak berjumpa dalam kegiatan ekstra kulikuler kita, kamu marah ya ? ” tulisan tersebut ternyata dari Safta teman satu kegiatan esktra kulikuler di sekolahku, entah kenapa tulisan tersebut menohok kesendirianku, semakin menambah rasa terpurukku seolah teman-temanku bahkan seluruh dunia tau bahwa hubunganku dengan fadly sedang dalam masa-masa kritis.

“Keadaanku baik-baik saja, kebetulan lagi ada kegiatan di rumah, maaf mungkin besok aku akan kumpul lagi bersama teman-teman “ jawabku singkat. Safta memang teman yang paling banyak dikenal disekolahku, fosturnya tinggi juga dan kepribadiannya menurutku cukup simpatik, amat menyenangkan, hal tersebut memang diakui oleh seluruh rekan dalam grup eskulku, sehingga kalau tidak dibalas statusnya bagaimana kata rekan lainnya, sudah terpuruk nambah masalah lagi wah aku buru-buru offline saja dari situs jejaring social ini.

Ternyata dugaanku benar, bahwa berita hubungan antara aku dan Fadly diantara teman-teman se SMA ku sudah sedemikian menjadi isu yang terus menerorku dengan pertanyaan-pertanyaan paling sensitif.  Banyak sekali yang simpati terhadap kasusku, tetapi banyak juga yang menguatkan hati Fadly melalui status tanda pedululi di wall FB nya, agar tidak terpengaruh kemudian tenggelam dalam perasaan terpuruk, paling penting kondisi kesehatannya harus selalu diperhatikan ujarnya. 

“Aku mau koo menjadi sarana pencurah muntahan serapahmu “ ujar Safta sambil tertawa nyengir. “ siapa yang marah” pikirku dalam hati.

==o0o==

Hampir dua minggu, Fadly tidak nampak muncul di sekolah lagi, aku semakin khawatir saja dengan kondisinya, sedang Safta semakin memburu mendekatiku, walaupun belum menyatakan apa-apa tetapi kerap dia selalu memberikan perhatian berlebih. Setiap pagi menjelang berangkat sekolah dia bersama motornya sudah nongkrong di gerbang rumahku berniat meluncur kesekolah bersama-sama.
” karena jalur perjalanan dari rumah menuju sekolah melewati rumahmu ” ujar Sapta ketika mencoba menanyakan maksud dan tujuannya menjemputku.

==o0o==

Dua minggu lebih setelah menerima pesan dalam Wall ku, aku larut dalam peristiwa yang sungguh tidak dapat dipercaya bahwa kejadian tersebut benar-benar hadir diantara hubunganku dengan Fadly. Dalam derai air mata serta kesedihan mendalam seluruh anggota keluarganya, aku hadir berbaur bersama hampir seluruh teman kelasku ditempat berkabung di rumah Fadly, suasana sendu menyeruak dimana-mana, do’a-do’a yang dipanjatkan serta pesan empati disampaikan, aku sempat mencium punggung telapak tangan Ibunya ketika proses pemakaman usai dilaksanakan, beliau memelukku erat seolah tidak ingin lepas, Dia merangkul tubuhku dan aku memeluknya dengan lembut larut dalam suatu perasaan kehilangan yang sama.

“ Fadly sudah lama sakit, dokter sudah memberikan vonis tentang rentang waktu hidupnya ” ujarnya terbata-bata, “Semenjak SLTP dia terkena kangker paru-paru ganas, saat akhir hayatnya otaknya sudah tidak lagi mendapatkan supply oksigen yang cukup” ujarnya pasrah.

“Mohon untuk dimaafkan dengan hati yang ikhlas apabila Fadly selama ini mempunyai kesalahan, baik sengaja maupun tidak disengaja terhadapmu dan rekan-rekan lainnya” ujarnya lirih.

Di rumah berkabung itu, segalanya seolah tampak kelabu, warna-warna hitam mendominasi upacara penghormatan terakhir terhadap kekasihku, secara spontan saja suaraku terucap tanpa harus terdengar oleh orang lain disekitarku, ada perasaan sesak di dada ini, ada suatu kesempatan bisa mengenalmu lebih dalam, tetapi tidak dapat aku manfaatkan moment tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Terimakasih Fadly atas selama kurun waktu bersamamu, aku mempunyai kesan yang mendalam terhadap kepribadianmu, jika ada kesalahanmu sudah sejak lama aku maafkan, semoga engkau tenang menghadapNya.

Maafkan aku.

11-10-11
Alibukbrax

Senin, 10 Oktober 2011

Pada suatu kesempatan tentang mu



Cinta memang unik, cinta datang mengikuti getaran hati setelah melalui suatu proses pandangan mata kemudian otak menilai dan hati menimbulkan rasa yang aneh tetapi benar-benar ada, getaran nya sering menimbulkan kerinduan ketika beberapa waktu saja tidak bersua, perasaan ingin selalu hadir bersamanya, larut menikmati keindahan dan merasakan dentam debaran jantung membuat raut wajah sekaligus senyum ter ulas berbunga-bunga, jujur dan alami, ratio memang kadang terabaikan ketika hati sudah terlanjur jatuh ke dalam pesona nya.
Dalam hidup menggapai cinta, kadang terabaikan sesuatu momen untuk saling memberi, meminta lebih menguasai perasaan dari pada berfikir untuk menyedekahkan sesuatu yang positif bagi kekasih.
Ketika dengan tiba-tiba saja aku duduk-duduk di sebuah kafe kecil bersama seorang teman paling akrab, ingin mendambakan rasa itu bergetar dalam hati, di sebuah kafe kecil setelah selesai jalan-jalan di tebaran ruang sibuk penuh dengan orang-orang disekitarnya, aku memilih rehat di suatu tempat yang agak sepi, hanya ada beberapa orang tua disekeliling muda-mudi yang asyik bercengkrama, menikmati beberapa panganan ringan dan masing-masing secangkir besar minuman dingin, kuacuhkan saja teman satu nasibku, yak mereka sama sepertiku sama-sama dalam kondisi jomblo.
Menikmati camilan ringan dan minuman dingin sungguh amat menyegarkan tubuh diterik panasnya matahari menjelang sore, udara yang panas sisa-sisa tengah hari tadi imbasnya masih meninggalkan gerah membuat badan sedikit berkeringat dan kulit wajahku agak kemerahan. Kuperhatikan sekitarku, tempat duduk serta meja yang lain sudah terisi semua, pengunjung lainnya juga bernasib sama sepertiku, sedikit tercekam cuaca membuat tubuh terasa tidak nyaman, dua orang remaja sedikit dibawah umurku sedang asik bercengkrama entah sedang membicarakan apa, masing-masing secangkir minuman dingin nampaknya mampu
menetralisir ketidak nyamanan tubuhnya, mimiknya kadang tersenyum memperhatikan lawan bicaranya, kemudian dengan tiba-tiba saja tertawa cekikikan dan aku serasa semakin kesepian saja diantara pasangan pasangan sibuk dengan keceriaannya masing-masing.
Kunikmati saja apa yang ada dihadapannku, tiba-tiba saja seorang pemuda bertampang dan berfostur sesuai dengan anganku, lewat persis didepanku berlenggang bak peragawan, berperawakan khas, ramping dan tinggi menghampiri seorang ibu yang berada tepat sedikit berada dihadapanku, kemudian duduk menyamping melapangkan ruang pandangku untuk sekedar menikmati gerak-geriknya. Proses pesonaku berlangsung mengalir, kunikmati saja moment penting ini.
==o0o==
Kini perjaka tersebut hampir setiap hari selalu bersamaku baik ketika berangkat sekolah maupun mengantarnya pulang ketika tanda bel telah berdentam, dia memang satu SMA denganku dan satu tingkatan pula semenjak enam bulan yang lalu dia terdaftar di satu sekolah yang sama denganku.
“Hubungan kita Off dulu ya Leony,tulisnya dalam wall Fb, pikiranku lagi tersumbat dan aku tidak tau apa yang harus kulakukan agar kebersamaan kita tidak mengalami suatu yang justru mendatangkan hal yang tidak diinginkan bersama”, begitulah status facebooknya yang tertera di dinding account pribadiku, aku bener-bener buntu apa yang kau inginkan, sambil merenung penuh tanda tanya.
“ kau tidak menyadari ya, bahwa tulisan yang terpublish di fb akan tersebar kemana-mana akan termonitor juga oleh rekan-rekan kita satu sekolah” ujarku dalam tulisan chat.
“aku sudah memperhitungkannya, sudah dipikirkan dengan matang dan saya kira tulisan yang terpublish tersebut benar-benar hasil dari olahan rasaku yang sudah direnungkan dengan matang”, Fadly membalas pertanyaanku “. Aku benar-benar tidak tau apa yang kau pikirkan tentang hubungan kita selama ini sehingga dengan tiba-tiba saja tulisan tersebut muncul dan membuat galau perasaanku.
Hubungan aku dan Fadly menjadi semakin renggang akhir-akhir ini, setidaknya sudah beberapa hari tidak saling terkoneksi satu sama lain dan keadaan tersebut memposisikan diriku semakin terpuruk saja, menggantung dengan keputusan sepihak, padahal informasi tersebut sudah tersebar kemana-mana mungkin sudah menjadi bahan gosip rekan-rekanku dan sampai saat inipun aku tidak habis pikir dengan jalan pikirannya.
“Jika kau berkehendak untuk mengakhiri hubungan kita kenapa dengan cara yang tidak elegant demikian, kenapa tidak membicarakannya baik-baik” pikirku dalam hati yang semakin tidak pernah kumengerti ada peristiwa apa yang menimpa otaknya. Sebetulnya pernyataan Fadly tersebut sudah diperkirakan sebelumnya, bahwa berakhirnya hubungan kita berdua cepat atau lambat pasti akan terjadi, aku teramat mengetahui karakter Fadli yang sangat patuh dan hormat kepada Ibunya, Ayahnya sudah beberapa tahun meninggal, sehingga Fadly sebagai seorang anak laki-laki tertua dikeluarga tersebut dirasakannya mempunyai peranan penting menurutku.
Kuperhatikan reaksinya ketika suatu saat aku ingin sekali berkunjung kerumahnya, masih tersimpan beberapa pertanyaan yang belum terjawab dari mulut Fadly ketika itu, perasaan risih yang pernah dialami sebelumnya seolah menguatkan ketika Fadly sepertinya enggan mengajak aku untuk dikenalkan kepada anggota keluarganya.
==o0o==
Aku sudah berusaha mengenakan pakaian yang tidak mengganggu penglihatan orang tuanya dengan memakai baju paling sopan ketika suatu waktu yang paling dinantikan terucap dari mulutnya menyebabkan aku sanggup berlama-lama didepan cermin mematut diri, Fadly berkesempatan mengajaku untuk bertandang kerumahnya.
Sekalipun merupakan pertemuan yang pertama dengan Ibunya Fadly, kesan silaturakhmi perdana tersebut meninggalkan suasana hambar dihati, tidak ada keramahan dan respon yang menyenangkan walaupun aku berusaha semampunya untuk menarik perhatiannya, entah parameter apa yang dipakai ketika beliau menilai seseorang terutama teman perempuan anaknya untuk menentukan layak atau tidak layak sebagai kekasihnya.

Bersambung...

10-10-2011
Alibukbrax.

Rabu, 17 Agustus 2011

Merdeka atau Mati




Tugu peringatan layaknya merupakan suatu bentuk bangunan  fisik yang diciptakan oleh seniman khusus dengan maksud  menangkap inti dari suatu peristiwa luarbiasa yang patut untuk dikenang baik oleh pelaku sejarah itu sendiri atau khayalayak luas dari generasi ke generasi.

Tugu peringatan diperempatan jalan ini telah tercipta,  dipersembahkan oleh pemerintah dan lembaga yang peduli  terhadap peristiwa yang telah  terjadi ditempat ini, merupakan  suatu bentuk penghormatan  terhadap   kejadian yang telah mengorbankan jiwa dan raga yang tidak ternilai besarnya.
lalu kenapa diperempatan jalan  tersebut berdiri  suatu bangunan  kongkrit berupa tugu  ” bambu runcing”…….?

Seorang kakek yang sudah  tua renta telah berhasil dengan susah payah menyebrangi perempatan jalan tersebut, lampu trafic light berwarna merah memberi kesempatan bagi dirinya untuk dapat berjalan  didepan moncong berbagai kendaraan yang berhenti total dengan serempak, aneka kendaraan roda empat berderet dengan rapi mulai dari lampu merah sampai beberapa lapis  mengantri dibelakangnya, aneka merek dan tahun lansiran terpajang dengan elok. Kendaraan roda dua seolah tidak mau ketinggalan berbaur dengan posisi agak berserak bersiap menunggu trafik light berubah warna.

Sebelum mencapai ujung tepian trotoar disebrangnya, lampu tanda jalan untuk seluruh kendaraan sudah kembali menyala dan pak tua belum sampai dengan tuntas menyentuh trotoarnya, tinggal beberapa langkah lagi  mencapai tempat pejalan kaki berikutnya dan  kendaraan yang tadi berhenti kini sudah bergerak semuanya, membunyikan klakson dan berlari mengejar waktu.

Pak Tua menarik napas panjang sambil mengamati kecepatan kendaraan tersebut berlalu,  sempat terlihat pada saat lampu merah menyala tadi dan kendaraan berhenti semua, beberapa ibu-ibu menggendong bayi yang masih kecil menentang teriknya matahari siang, menengadahkan tangannya diantara pintu-pintu mobil berkaca gelap mengkilap, berharap rejeki hari ini dapat menyambung hidup diri bersama anak-anaknya. Nampak juga bocah-bocah kecil yang seharusnya sedang asyik duduk menimba ilmu disekolah dasar, kini mereka bergerak lincah membawa peralatan  yang mengeluarkan bunyian gemerincing, nada sumbang  berasal dari beberapa lempengan tutup botol yang dipaku ke batang kayu  untuk didendangkan dengan alunan lagu dewasa  mendayu-dayu, demikian fasih dan lincah anak-anak tersebut menggapai pintu-pintu mobil angkot, meloncat dari satu mobil ke lainya untuk meminta belas kasihan berharap uang recehan seluruh pengguna kendaraan umum tersebut. 

Bapak tua renta  terus saja memperhatikan dengan perasaan trenyuh dihatinya,  matanya tidak terasa mulai berkaca dan dia masih berdiri tegak dengan sisa-sisa tenaganya  diarea aman diperempatan jalan.
Teringat beberapa puluh tahun kebelakang ketika pekik merdeka berkumandang dimana-mana, teriakan nyaring memberi perintah berlindung dan maju kemedan laga dengan persenjataan alakadarnya, menyongsong moncong mesin pembunuh modern dimuntahkan tentara Belanda yang ingin kembali menguasai kotanya setelah beberapa waktu lalu dipukul mundur oleh bala tentara Jepang. Merdeka atau mati teriakannya nyaring membangun semangat rekan-rekanya.

Bambu runcing tersebut merupakan senjata  yang hanya mampu dipegangnya dengan kokoh, ujungnya dihias dengan secarik kain berwarna merah putih mengobarkan jiwa heroik mudanya, bersih hatinya dan menyala semangat belianya. Masih terlihat tanpa terlupakan teman-teman seperjuangannya bersimbah darah, dadanya diterjang peluru, teriakan Allohuakbar mengiringi nyawanya yang meregang, kebanyakan menutup usia ketika masih belia, umur enam belas dan  duapuluh  tahun waktu itu jiwanya telah terpanggil untuk membela kotanya, membela wilayah kedaulatan negara republik indonesia dari penjajah  yang ingin kembali  setelah bercokol beberapa abad lamanya.

Bambu-runcing yang berhias secarik kain berwarna merah putih tersebut kini diabadikan di tengah perempatan jalan, disekitarnya dipenuhi kendaraan mobil dan motor aneka merek, dihiasi juga dengan orang-orang papa yang  tergeletak mengelilingii area tugu peringatan tersebut, anak-anak dengan asyik bermain diantara debu asap knalpot, ibu-ibu dengan balitanya terpanggang panasnya sinar matahari.

Lelaki tua renta tersebut kini hadir menjelang peringatan hari ulang tahun kemerdekaan yang pernah sedikit menorehkan sejarah hidup yang dilaluinya, ditempat ini  beberapa puluh tahun silam Ia bersama rekan-rekannya telah mengerahkan segala upaya yang dipunyainya, bertempur  mempertahankan agar merah putih tetap berkibar  indah.


Kini ditempat ini juga dibatas pertempuran sengit itu berlangsung dengan  suara hampir tidak terdengar karena bibirnya bergetar gemetar hebat……Ia mengucap pekik merdeka dengan lemah………..Meerdeekaaaa………

Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia, semoga hari ini dan yang akan datang lebih baik dari hari kemaren...