Rabu, 29 Agustus 2012

Joan Sang Demonstran



Photo di unduh dari Google Image


“potonglah dengan ini nak, tepat digaris tersebut” ujarnya sambil menyerahkan sebilah golok, Anak lelaki itu mencoba mengerjakan sesuai petunjuknya membelah potongan bambu menjadi beberapa bagian. Belahan bambu yang sudah terkumpul diambil satu-satu oleh bapak tersebut kemudian diraut  menggunakan pisau kecil tajam.

Tuan Brata Van de stern demikian masyarakat dikampung menyebutnya, sosok angkuh keturunan ayah Belanda dan ibu ber etnik Sunda, bertubuh  tinggi besar,  jarang ngomong dan selalu memperlihatkan muka masam, Lelaki menjelang paruh baya  tiba-tiba saja memanggilnya, meletakan golok dan benda sejenis pisau tajam, menyuruhnya membelah buluh-buluh  bambu ber ukuran tertentu. Mulanya  Anak tersebut hanya bengong saja tidak mengerti bagai mana memulainya, Pak Brata memperlihatkan permukaan potongan buluh bambu, permukaan berbentuk bulat sudah diberinya tanda bergaris-garis menggunakan pinsil.
“Sesudah terbelah semuanya kau boleh merautnya seperti ini” perintahnya  sedikit ada penekanan di nada suara yang membuat ia tidak berkutik untuk segera menirukan. Potongan-potongan buluh bambu yang sudah berbentuk halus kemudian dibagi dua, satu bagian digunakan sebagai rangka vertikal dan bagian lain untuk horisontal, potongan bambu bagian horisontal diberi perlakuan khusus dihaluskan kembali menggunakan pisau raut dari tengah  menuju ke ujung kemudian dari titik tengah ditimbang menggunakan benang agar  setara  antara sebelah kiri dan kanan, perpaduan kedua bagian persilangannya serta ujung- ujung nya  dipautkan dengan benang  di tempel selembar kertas tipis dan jadilah layang-layang. Pak Brata memang sangat tergila-gila bermain layangan di areal pekarangannya yang luas, mengisi masa senggangnya. Sebagai upah dari jerih payah menemaninya  anak lelaki tersebut mendapatkan beberapa pucuk layangan.

Sebenarnya niat Anton mengunjungi rumah tersebut hendak mengajak anaknya untuk belajar bersama kerumah teman se grup bukan untuk belajar membuat layangan, namun malang nian nasibnya, apa daya hanya sampai dapat membawa beberapa pucuk benda yang dapat mengapung ke udara tanpa bertemu dengan temannya, anak kandung Pak Brata Van de stern.
Dirumah itulah bersemayam seorang gadis sebaya Anton, berpenampilan tomboy dan sungguh temperemental, mudah marah dan jangan sekali-kali menggoda dengan perkataan sedikit mengusik hati dengan penghinaan tentang asal muasal jati diri “keturunan penjajah” dia akan sangat marah dan siap-siap menerima tinju keras mendarat di hidung. Dia adalah cicit Van de stern seorang Belanda tulen.
Joan  D’Arc, begitu rekan sekelompok  menyebut gadis anak pak Brata Van de stern, diam-diam dikagumi Anton, bukan saja karena kecantikannya tetapi ke apa adanya, suka atau tidak suka terhadap apa saja, dia akan mengekspresikan secara langsung, benci, dia akan terus terang mengungkapkan rasa tidak sukanya.

Semula Anton berharap yang keluar menyambutnya kemudian mempersilahkan duduk manis di beranda halaman rumah tersebut adalah Joan sendiri atau paling tidak kakak laki-lakinya yang ramah, seorang pencinta seni serba bisa, berkenan memberi kesempatan untuk mengajari mempraktekan nada-nada yang lazim digunakan untuk memainkan melodi melalui pijitan dan petikan jemari pada frets gitar akustik, bidang panjang serupa lengan dimana dawai dipijit oleh tangan kiri sementara tangan kanan memetik,  aah terlalu rumit bagi Anton kecil, tetapi seperti yang sering dilihatnya  ketika kelas 3 SD, Peter memainkan dengan santai, terlihat begitu mudah mengiringi lantunan suaranya menyanyikan lagu populer dengan penuh perasaan.
Peter aktif disanggar seni di kampungnya, Kampung Babakan Arismata, sebuah rumah pertemuan para seniman berukuran cukup besar telah lama berdiri disitu, namun baru-baru ini rumah tersebut dikelilingi tembok tinggi hampir menyita seluruh areal lahannya hanya menyisakan tempat terbuka di depan untuk tempat parkir, berkesan tertutup.
Di rumah tembok tersebut sering terlihat orang-orang  berkumpul memainkan serba neka peralatan, berlatih menari diiringi musik, melantunkan nada-nada khas daerah, kadang-kadang terlihat beberapa orang berpakaian hitam bergerak elegant di arena yang disediakan menampilkan pakem jurus-jurus silat, tidak ketinggalan suatu hari Peter sedang merapalkan dialog memerankan tokoh Rahwana dalam sesi latihan seni drama dan tari.

Menurut cerita orang-orang dikampung Babakan Arismata, kegiatan itu merupakan latihan pematangan sebelum dipentaskan setiap minggu di beberapa daerah, kadang  kampung tersebut mendapatkan giliran pagelaran seni panggung yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Masih ingatkah tentang  drama “Masitoh” yang diambil dari kisah sejarah Islam, seru, ujar Anton ketika berkesempatan mengobrol bersama rekannya mengingat masa 3 tahun lalu. Kampung asri tersebut  kerap marak dimeriahkan pentas seni panggung hampir setiap bulan, itu saja yang masih menempel di ingatan Anton tanpa mampu mengkaji makna filosopisnya. Pementasan wayang orang dan wayang golek kisahnya tersimpan erat di memorinya untuk diceritakan kembali dan berdiskusi ringan bersama  teman-teman.

Bersahabat  dengan  Joan seperti  bergaul dengan sosok penyimpan  misteri  melengkapi  sikap temperamentalnya, barangkali  hanya Anton saja yang mengetahui, ia pandai menyembunyikan rasa sedih atau gundah sekalipun walau rasa tersebut berkecamuk dalam hati, dia piawai menyimpan  dengan rapi hal-hal yang sifatnya sangat pribadi sehingga yang tampak di tingkah lakunya hanya ekspresi  suka dan benci, itu saja, tidak terlihat manja atau cengeng khas anak perempuan, lebih mendekati sebagai sosok tegar bahkan dia tidak segan-segan berkelahi dengan lelaki sebaya, taktis, tenang penuh perhitungan. Jadilah nama Joan D’Arch disandingkan diam-diam di depan namanya.
Jangankan dengan sesama teman se SD, ketika yang lainnya tunggang langgang dikejar anjing tetangga yang dibiarkan bebas berkeliaran di jalan umum, Joan malah berbalik ketika didekatnya berserakan batu-batu sebesar kepal  tangan anak-anak dan terbukti beberapa lemparan membuat anjing tersebut lari terbirit-birit, “dasar anjing kampung “ celetuknya geram.
Rumah besar Joan berdiri diatas lahan luas, dikelilingi pagar kawat setinggi kurang lebih dua meter, di lahan tersebut tumbuh menjulang pohon –pohon khas sejenis buah buahan, mangga, rambutan, jambu klutuk bahkan manggis tumbuh subur diareal terbuka lahan pekarangannya yang luasnya mencapai 2000 m persegi, sangat luas dibanding lahan pekarangan rumah-rumah disekelilingnya. Rumah itu sudah berdiri entah sejak  tahun berapa, semenjak Anton dapat mengingat rumah tersebut sudah ada disana dan selalu nampak sepi seolah  menyimpan misteri,  apalagi banyak cerita  dari mulut ke mulut bahwa Peter Van de stern sang seniman kakak laki-laki satu-satunya Joan raib dari rumahnya semenjak tiga tahun lalu entah pergi kemana, seiring menghilangnya Peter kegiatan latihan serta atraksi panggung di kampung pun sirna.

Didepan rumah misterius tersebut terbentang  jalan umum ber aspal walau kondisinya sangat parah, namun berbagai jenis kendaraan sering terlihat melaju di jalan satu-satunya menuju kota Bandung,  itupun dikendarai  dengan sangat hati-hati, sesekali menerjang kubangan disana-sini di bahu jalannya.
Keinginan Anton bersama  rekan bersepuluh lebih suka belajar berkelompok di areal pekarangan rumah tersebut yang asri, selalu ada kesempatan setelah selesai mengerjakan tugas sekolah kelas enam Sekolah Dasar, sambil melepaskan lelah bergelantungan di pohon jambu klutuk menjulang miliknya, menikmati buah ranum pas selagi musim sambil bercengkrama. Teman teman perempuan yang jumlahnya separuh dari jumlah kelompok lebih senang membuat rujakan dibawahnya, kecuali Joan, dia sering berada tepat disisi Anton duduk menikmati manisnya buah jambu diatas dahan bercabang.
***
Delapan tahun sudah semenjak Anton lulus SD jarang ditemui sosoknya, perbedaan sekolah lanjutan menyebakan Anton beserta rekan-rekan tidak mempunyai  kesempatan untuk bertemu, apalagi bercanda dengan Joan, menyisakan rasa segan untuk bertandang kerumahnya yang besar.
***
Pertemuan tanpa sengaja itu berlangsung tiba-tiba saja ketika Anton baru menginjak  tahun kedua masa kuliahnya di sebuah Universitas negeri di Bandung, ketika sedang duduk nongkrong sendirian diatas palang besi pagar tempat parkir seusai mengikuti keramaian hiruk pikuk demontrasi mahasiswa anti pemerintah tahun 1978, tampak Joan berjalan bersemangat membawa tas kuliah diiringi teman-temannya tepat menuju ke arahnya yang sedang duduk sendirian.
“Hai kerempeng, ngapain loo nungguin mobil gue”,  teriaknya, sambil berusaha membuka pintu, hendak mengeluarkan kendaran miliknya dari himpitan mobil  lain.
Loo ngapain parkir disini, mengikuti kuliah umum mahasiswa ? ucap Anton tak kalah akrab, Joan malah tersenyum sambil mengacungkan tinjunya. Tanpa sepengetahuan Joan, Anton sering melihatnya di fakultas kedokteran, tetapi kali ini dia lebih suka berkeliaran di aula Universitas.

Ruang terbuka Universitas dipenuhi mahasiswa berjaket biru mengelilingi podium, Anton berada diantaranya  menirukan teriakan  yel-yel yang dikumandangkan tokoh-tokoh mahasiswa yang berorasi lantang.  Suaranya berkumandang, berdiri garang, berpidato nyalang tentang kebokbrokan pemerintahan saat itu dengan  gegap gempita, sesekali kepalan nya ter acung ke udara seakan  ingin meninju kejamnya tirani.

Peristiwa Malari  tahun 1974 menyisakan banyak korban terluka, beberapa kendaraan serta bangunan dibakar, disinyalir disusupi oleh orang-orang yang berkepentingan lain demi mendapatkan barang-barang jarahan, kehebohan tersebut bahkan menelan korban jiwa.  Peristiwa Malari tahun 1974   dipakai sebagai pedoman oleh gerakan mahasiswa,  demontrasi kali ini hanya  aktif ber orasi disekitar kampus, mereka tidak terpancing bergerak keluar di tempat-tempat terbuka.

Gerakan pembangkangan terhadap pemerintah semakin marak terutama sebelum dan setelah Presiden terpilih kembali untuk menjadi  presiden berikut untuk yang ke tiga kalinya. Demonstrasi Mahasiswa era tahun 1977 – 1978 walaupun tuntutannya tidak membuahkan hasil namun keberanian untuk menyatakan sikap secara terbuka, menggugat bahkan menolak kepemimpinan Nasional menjadi tonggak dasar peletakan sejarah gerakan mahasiswa berikutnya.

Sedikit demi sedikit serombongan tentara berpakaian loreng berbaret  hijau lengkap bergerak  mengacungkan senjata laras panjang yang dipegang erat dengan tangan kanan, tangan kirinya menepuk pundak-pundak para mahasiswa peserta demonstran agar memberinya ruang, menyusup selangkah demi selangkah menuju arah pusat keramaian, mengepung podium.
Bersama teman-teman mahasiswa peserta demonstran, Anton  berusaha menutup ruang dengan merapatkan barisan,  meneguhkan posisi satu dengan yang lainya, memberi kesempatan kepada tokoh demonstran di podium untuk mengamankan diri, beberapa diantaranya berusaha lari  dari tengah keramaian  menuju tempat parkir, disana, ketika sedang berusaha membuka pintu mobil,  Joan D’Arch dengan tokoh lainnya tertangkap beserta seberkas dokumen ditangan,  ketika berusaha mengamankan kertas materi  luapan teriakannya  beberapa orang berpakaian preman bersenjatakan pistol meringkus, menekan tubuhnya mencium permukaan tanah, kejadian itu berlangsung begitu cepat sebelum Anton bersama rekan lainya sempat mendekatinya, Joan telah digelandang dimasukan kedalam kendaraan khusus langsung meluncur entah dibawa kemana, pasukan berbaju loreng berbaret hijau menghalau Mahasiswa yang memprotes tindakan sewenang-wenang tersebut.
Peristiwa demi peristiwa demontrasi mahasiswa selalu melibatkan Joan didalamnya, dinginnya terali besi  dan lantai penjara sudah pernah di alaminya, luka sundutan bara roko disekitar lengan menghias kenangannya sebagai mahasiswa pelopor demonstrasi.
Beserta rekan  semasa masih SD dulu, Anton menjenguk di lembaga permasyarakatan dimana Joan mendekam, terlihat matanya masih nyalang walau raut muka serta tubuh sedikit kuyu.
“Haii lou kerempeng, kenapa lama banget  baru nongol sekarang, mau minum apa lou semua ?”
“Tolong gue segera kasih tau kalau Presiden kita sudah legowo untuk turun”, selorohnya, Anton beserta rekan yang hadir di lapas siang itu sedikit mesem, sebagian tak kuat menahan tawa, dalam kondisi tertekanpun Ia masih bisa bercanda.
“Lain kali kalau lou semua mampir kesini lagi, tolong gue bawain buku”, ucapnya ketika semua yang hadir saat itu hendak berpamitan pulang.
Kunjungan kelembaga permasyarakatan dimana Joan mendekam menjadi agenda rutin Anton, paling telat seminggu sekali menemuinya tak lupa membawa oleh-oleh kegemaran serupa buku-buku hasil pinjaman di perpustakaan Universitas, setelah melalui pemeriksaan teliti petugas Lapas terkadang dengan suka cita Joan menerima semua itu termasuk titipan teman-teman.

Seminggu rasanya terlalu lama untuk bertemu dengannya, ada getar kehampaan ketika lama tidak ngobrol, bercanda ringan serta meng informasikan apa yang Anton ketahui tentang nasib gerakan mahasiswa dan pemerintahan walaupun hanya disediakan waktu sangat terbatas untuk menebus seluruh rasa rindunya.
Rindu itu seperti mendambakan kebebasan, menghirup udara sesuka hati, berdiri sambil bersitegak memandang rerumputan yang bergoyang ditiup angin lembut, bunga-bunga tanaman liar yang tumbuh dipinggir jalan indah bermekaran, kemudian Joan menunjuk sebuah saung disekitar huma dipuncak bukit, Ia malah menyebutnya itu puri dimana para bidadari bermain bersuka ria sebelum menceburkan diri  mandi di ceruk bening air terjun sungai yang berhamburan, sejuk  menerpa tubuh-tubuh molek memantulkan sinar berpendar kerlap-kerlip dari kejauhan, menyilaukan mata-mata nyalang para ksatria di kaki bukit yang mengintip dalam diam  pada suatu subuh dimana matahari baru muncul berkasnya setelah terbangun dari peraduan. Anton malah menyebutnya sebagai embun pagi yang menempel di dedaunan, tersiram sinar matahari, pantulan sinarnya menari bagai mutiara berkadar tinggi.
Rindu itu seperti ingin membalikkan arah jarum jam kemudian berhenti di suatu titik kemasa ketika Anton bersama rekannya bermain riang sebelum lepas kelas enam SD kemudian berdetak kembali menenun benang-benang  keceriaan selama berjalan mendaki bukit besama teman-teman, melewati pematang sawah, hamparan kebun karet dan kokoa, kemudian bersama sampai dipuncaknya, memandang kelembah ngarai, dengan sungai yang berkelok diantara gradasi hijaunya pepohonan dan warna-warni  bunga menghampar seperti permadani Persia.
Rindu itu yang kini di harapkan hadir  meraup kebebasan terlepas dari penghalang jeruji besi serta sempitnya tembok ruang pertemuan ke padang sabana dimana mereka dapat berjalan santai berpegangan tangan sambil mencicipi aneka kuliner dan tatapan keduanya selalu menari-nari diiringi irama indah seiring sejalan.
***
Walaupun sudah menjalani profesi seorang Dokter umum yang berpraktek di sekitar kota Bandung. Pemafhuman menjadi jelas kenapa demikian kerasnya bercita-cita ingin menjadi dokter, menjadi seorang profesional  bidang kesehatan yang tidak selalu harus menggantungkan diri  berharap belas kasihan negara untuk menjadi aparatur pemerintah, darah daging Joan demikian benci  terhadap pemerintahan yang resmi.
Dr.Joan kini telah resmi menjadi isteri Anton dikaruniai seorang momongan gadis kecil nan cantik seperti ibunya, sikapnya hampir berubah total tidak meledak-ledak seperti jaman mahasiswa dulu, sepertinya ada perasaan khawatir segala sepak terjang serta perilakunya ditiru oleh anak gadis semata wayangnya.

Cinta memang tidak sempit, dengan cinta tersatukan dua hati yang mulai tumbuh bermekaran semenjak ketika masih belum mengenal apa arti cinta sampai mengalami betapa rindu demikian memaksa untuk sekedar bertemu dan menjadikan hari-hari selama penantian lebur dalam irama detak jantung dan suasana sekitar tampak indah seketika, walaupun disana–sini terdapat likunya tapi itupun tidak mengaburkan arti cinta sejati.
Dengan cinta keluarga Anton dan keluarga Joan ter satukan menjadi bagian yang lebih besar lagi, ada perbedaan kebiasaan serta adat tetapi dengan cinta semuanya rela saling memaklumi, saling mengisi dan menambal setiap bercak kekurangan, dengan cinta siapa sangka sebelumnya bahwa Brata Van de Stern yang dulu mengajari Anton membuat layangan kini menjadi mertuanya dan Peter sang seniman menjadi kakak ipar, walau kepribadian kakak laki-laki Joan satu-satunya yang pernah Anton kagumi itu kini sudah berubah total, akhir-akhir ini setelah sekian tahun tidak pernah terlihat sosoknya, Peter sudah kembali lagi kepangkuan keluarga.

Walaupun rumah yang dulunya seperti menyimpan misteri  lambat laun berubah menjadi padepokan  artistik, tetapi Peter van de Stern sering tampak keluar kejalanan umum sekitar rumahnya, tampak Ia selalu mengendarai sepeda tak ber pedal, laju sepedanya hanya mengandalkan hentakan kaki ke permukaan jalan, ada unsur kesengajaan dari pihak keluarga Joan untuk mencopot perlengkapan penggoes tersebut dari tempatnya sebagai langkah upaya pengamanan. Terkadang  gitar akustik tersandang menghiasi punggungnya, dia berkeliaran dijalanan acuh tak acuh tanpa memperdulikan orang-orang yang sedang memperhatikan dengan tatapan terheran.

Anton sering menyaksikan,  ketika lewat  persimpangan tiga dia sedang asyik duduk santai dipinggir jalan persis di disebuah tembokan agak tinggi diatas trotoar, sepeda antiknya tergeletak aman, matanya nanar memandang jauh ke tiga jurusan jalan secara bergantian, roman mukanya tanpa ekspresi tidak seceria seperti yang pernah diingat ketika kelas 3 SD dahulu, tampak wajahnya lebih tua dibanding umur yang sebenarnya berhiaskan cambang dan jenggot tak ter urus, dia sedang asyik dengan imajinasinya sendiri seolah hari-hari yang kini dijalaninya berupaya memanggil kembali masa lalu yang telah raib sekedar ingin menebus sekian keceriaan masa mudanya yang telah hilang, tidak ada romansa cinta belia menghias liku masa mudanya, luput dari nostalgia hura-hura pencari jati diri, kesempatan tersebut sirna  seiring  lima belas tahun hidup terkungkung di dalam jeruji besi penjara, kecintaanya terhadap seni ketika umurnya  belum genap 20 tahun, tanpa difahami sedikitpun telah tergiring  masuk kedalam organisasi terlarang, LEKRA.

Sabtu, 18 Agustus 2012

Kata Kata Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H


Sudah sebulan lamanya kita melaksanakan Ibadah puasa, Tibalah saatnya bagi kita untuk merayakan kemenangan Idul Fitri. Berikut ini adalahkata kata ucapan selamat hari raya idul fitri.

Bila ada langkah membekas lara bila ada kata merangkai dusta bila ada tingkah menoreh luka pada kesempatan ini saya mohonkan maaf lahir dan bathin. Selamat Melaksanakan Ibadah Puasa pada bulan Ramadhan.

Tak ada kata seindah zikir Tak ada bulan seindah Ramadhan Ijinkan kedua tangan bersimpuh maaf untuk lisan yg tak terjaga janji yg terabaikan, hati yang slalu berprasangka & sikap yang pernah menyakitkan. Maaf lahir batin. Slamat menunaikan ibadah puasa

Adzan-adzan lari berseruan dari langit-langit rumah Tuhan Tuntun jari-jari dosaku ke arah-Mu Kutundukkan congkak kepalaku Tak layak ku disisi-Mu Gelimang noda dan dosa balut tubuhku dari semua rasa yang telah mati…


Andai jemari tak sempat berjabat ,andai raga tak dapat bertatap Seiring beduk yg menggema,seruan takbir yg berkumandang Kuhaturkan salam menyambut Hari Raya Idul Fitri, jika Ada kata serta khilafku membekas lara mohon maaf lahir batin. SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

Dear All…… Jika hati sejernih air , jangan biarkan ia keruh Jika hati seputih awan, jangan biarkan ia mendung Jika hati seindah bulan, hiasi ia dengan IMAN.. Marhaban Ya Ramadhan… dari dalam lubuk hati saya yang paling dalam izinkan saya memohon maaf…

Ucapan yang paling baik adalah "Allah", lagu yang paling indah adalah "Adzan", referensi yang paling lengkap adalah "Al-Qur'an", senam yang palig sehat adalah "Shalat", diet yang paling bagus adalah "Puasa", kebersihan yang menyegarkan adalah "Wudhu", perbuatan yang paling mulia adalah "Memaafkan", Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1433 H, Mohon Maaf Lahir & Bathin.

Kadang sikap, perkataan, hati dan perasaan membuat kesalahan. baik disadari maupun tidak. Dihari yang Fitri ini, adalah hari sangat baik untuk saling memaafkan. Minal Aidzin wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir & Bathin. Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1433 H.

Hatiku mungkin tidak secerah mantari, aku kadang kadang berpikir apa aku smartfren mu? tapi aku butuh simpati - mu untuk Xlalu menjadi 3 sahabat yang kompak dan selalu Axis dalam kegiatan. Mohon Maaf Lahir & Bathin. Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1433 H






Beningkan hati dg dzikir
Cerahkan jiwa dg cinta
Lalui hr dg senyum
Tetapkan langkah dg syukur
Sucikan hati dg permohonan maaf
mEt hArI RaYa IduL fiTrI
TaqobbaLallaHu minNa wA MinKuM
Minal AidziN WaL FaidziN
Mhn MaaF LahiR n BaTiN
===============

Sebelas bulan Kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin
======================

Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan IA keruh,
Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan dia mendung,
Jika HATI seindah BULAN, hiasi IA dengan IMAN.
Mohon Maaf lahir Dan batin
=========================

Kita hanya
 bisa angkat JEMPOL padaNya yang selalu buat kita HOKI dalam mencari kartu AS dan STAR ONE selama hidup, kita harus FLEXI-bel untuk menerima semua pemberianNYA dan menjalani MATRIX kehidupan ini… dan semoga amal kita tidak ESIA-ESIA.
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
====================

Ramadhan membasuh hati yang berjelaga
Saatnya meraih rahmat dan ampunan-Nya
Untuk lisan dan sikap yang tak terjaga
Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 H
Minal Aidin Wal Faidzin Taqabalallahu minnaa wa minkum


Sayup terdengar takbir berkumandang
Tanda Ramadhan akan lewat
Ampunan diharap, barokah didapat
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan bathin

========================
Satukan tangan, satukan hati
Itulah indahnya silaturahmi
Di Hari kemenangan Kita padukan
Keikhlasan untuk saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Batin
=================

Sebelum Ramadhan pergi
Sebelum Idul fitri datang
Sebelum operator sibuk
Sebelum sms pending mulu
Sebelum pulsa habis
Dari hati ngucapin MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
======================
Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin
================
Takbir menggema mengagungkan Sang Khalik
Ramadhan berkilau berkah berganti
Syawal bertabur kemenangan
Taqaballahu minna waminkum
Taqaballahu ya karim
Met Idul Fitri 
==================
Ramadhan membasuh hati yang berjelaga
Saatnya meraih rahmat dan ampunan-Nya
http://raytkj.blogspot.com/

Untuk lisan dan sikap yang tak terjaga
Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 H
Minal Aidin Wal Faidzin Taqabalallahu minnaa wa minkum

Sekalian saya mau mengucapkan
Selamat Iedul Fitri 1433 H
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon Maaf Lahir Dan Bathin

Sayup terdengar takbir berkumandang
Tanda Ramadhan akan lewat
Ampunan diharap, barokah didapat
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan bathin


Bila ada langkah membekas lara
Ada kata merangkai dusta
Ada tingkah menoreh luka
Mohon maaf lahir dan bathin
Selamat hari raya Idul Fitri 1433 H


Ketupat udah dipotong
Opor udah dibikin
Nastar udah dimeja
Kacang udah digaremin
Gak afdhol kalo gak Minal Aidin wal Faizin
Taqobalallahu minna wa minkum

Sebelum takbir berkumandang
Sebelum ajal menjemput
Sebelum jaringan over load
Ijinkan kami memohon maaf lahir dan bathin

The holy and beautiful Syawal will come soon
There is no word proper to welcome it
Except the word of pray and forgiveness
My Majesty if you forgive all my fault
And hope your worship accepted by Allah The God of Merciful and the Beneficent

Orang yang paling mulia adalah
Orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain
Bersihkan diri, sucikan hati Di hari yang Fitri ini.



Bulan Ramadhan telah berlalu
Dan hari Kemenangan telah datang
Untuk itu mari kita bersihkan hati dan jiwa kita

Dari gelimang dosa

Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Berbuat khilaf adalah sifat
Meminta maaf adalah kewajiban
Dan kembalinya Fitrah adalah tujuan
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN


Ramadhan telah surut
Hari yang Fitri telah terbit
Maaf kumohonkan
Agar hati bersih dari dosa
Minal Aidin wal Faizin
http://raytkj.blogspot.com/

Let’s write all the mistakes down in the sand
And let the wind of forgiveness erase it away
Happy Idul Fitri, Minal Aidin wal Faizin

MATA kadang salah melihat
MULUT kadang salah mengucap
HATI kadang salah menduga
Dengan niat tulus suci dengan ikhlas
Mohon Maaf Lahir dan Bathin


Jika langkahku membekas lara,
Kataku merangkai dusta;
Lakuku menoreh luka;
Dari jeritan lubuk bathinku
Dengan ketulusan hatiku
Komohonkan maaf lahir bathinku


Jika langkahku membekas lara,
Kataku merangkai dusta;
Lakuku menoreh luka;
Dari jeritan lubuk bathinku
Dengan ketulusan hatiku
Komohonkan maaf lahir bathinku

Taqobalallahu minna wa minkum
Minal Aidin wal Faizin
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1433 H

Andai tangan tak kuasa menjabat
Setidaknya kata masih dapat terungkap
Setulus hati mengucapkan
Selamat Idul Fitri, Mohon maaf lahir & batin
Ridho Allah dan berkahNya

Menyertai hambanya
Yang saling ucapkan maaf
Dan memberi maaf
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H
Maaf Lahir Bathin


Ijinkan saya bersajak

Untuk LISAN yang tak terJAGA

Untuk JANJI yang terABAIKAN

Untuk HATI yang berPRASANGKA

Untuk SIKAP yang meNYAKITKAN

Di hari yang FITRI ini, dengan TULUS HATI

Saya mengucapkan mohon MAAF LAHIR & BATHIN

Semoga ALLAH selalu membimbing kita Bersama di jalanNYA

Sepuluh jari kutangkupkan
Maaf Lahir Bathin kupohonkan
Taqobalallahu minna wa minkum
Minal Aidin wal Faizin

*****
Gema takbir bergumpal didalam dada
Idul Fitri seratus meter lagi

*****


Semoga kesucian hati

Tidak hanya untuk Idul Fitri

Selamat Idul Fitri 1433 H

Mohon maaf atas kesalahan dan kekhilafan kami selama ini

*****
Ramadhan akan berlalu
Jiwa bersih membalut kalbu
Dengan kerendahan hati
Mohon diberi maaf yang suci
Selamat idul fitri 1433 H
Minal aidin wal faizin

*****
Sejalan dengan berlalunya Ramadhan tahun ini
Kemenangan akan kita gapai
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
Hidup ini indah jika segala karena ALLAH SWT
Kami sekeluarga menghaturkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H
Taqobalallahu minna wa minkum Mohon maaf lahir dan bathin

*****
Sama-sama dik. saya juga mohon maaf lahir dan bathin

*****

Tiada embun yang lebih bening selain beningnya hati
Tulusnya jiwa membuka pintu maaf
Minal Aidin wal faizin Mohon Maaf Lahir dan Bathin

*****

Suminten wonten pinggir margi sadean kupat bumbune santen
Puniko dinten Riyadi sadaya kalepatan nyuwun pangapunten
Taqobalallahu minna wa minkum

*****
Mata bisa salah lihat

Kuping bisa salah dengar

Mulut bisa salah bicara

Hati bisa salah sangka

Di hari yang fitri ini

Mohon maaf lahir dan bathin

*****
Jika aku tak memberi maaf
Bukan karena aku tak mau memberi maaf
Tetapi engkau tak punya salah
Maaf apa yang harus kuberikan?

*****
Jika aku memberi maaf
Bukan karena engkau meminta maaf
Tetapi karena sepenuh maaf aku berikan
Setulus hati, seikhlas niatku
Meski tanpa kau minta

*****
Jika aku meminta maaf

Bukan karena hari ini Lebaran

Tetapi karena Ridho Allah SWT

Yang telah membukakan pintu kejujuran hati nurani

Untuk mengakui segala khilaf dan alpa

Dengan segenap cemas dan sesal

Aku memohon maaf

****
Mangan sate sak gulene, sego megono bumbu kemiri
kapan wae lebarane, sugeng riyoyo idul fitri
tumbar merico kecap asing
nyuwun ngapuro lahir lan batin

****
Kapanpun lebarannya, ucapannya:
Taqaballahu minna wa minkum
minal aidzin wal faizin
mohon maaf lahir dan bathin

****
Untuk sobat dekat
Aku sadar memang bukan teman yang sempurna untuk kamu.
Kesalahan dan kekhilafan. Selalu saja ada diantara kita.
Terutama aku yang sering ngerepotin kamu.
Met puasa dan Maafkan Lahir Batin.


Karena KeagunganMu jua, tercurah hidayahMu kepada ummatMu yang sungguh-sungguh menjalankan ibadah untuk meraih kemenangan Ramadhan suci. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Kedamaian, kegembiraan, kerukunan. Saatnya mein.mbawa seluruh keluarga berkumpul. Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1433 H. Mohon maaf lahir dan bath (Anonim)

Saat berlebih, ingatlah mereka yang dalam kekurangan. Saat gembira ingatlah mereka yang berduka dan menderita. Dalam ketulusan, mari kita sebarkan senyum, saling memaafkan, sebagai bukti syukur kita kepadaNya. Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1433 H. Mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Ketika hati menjadi bersih, kebahagiaan hadir tanpa beban, tanpa syarat. Setelah sebulan penuh menahan hawa nafsu dan cobaan, lahirlah hati yang bersih dan suci. Dalam ketulusan, mari kita sebarkan senyum, saling memaafkan, sebagai bukti syukur kita kepada-Nya. Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1433 H. Mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Just to say “sorry” for all mistake thatr I ever done forgive me yaa? Hope you have a great idul fitri. (Anonim)

Sepatu baru ada, celana baru ada, baju baru ada, kopiah baru juga ada. Tapi, yang belum kupunya adalah maaf darimu… Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin… (Anonim)

Hati kadang tak sebening XL. Tak secerah Mentari dan Fren. Aku mohon Simpati-mu untuk Bebaskan aku dari segala dosa. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin!!! (Anonim)

Kala lebaran, betapa aku merasakan nikmatnya makan ketupat. Tapi akan lebih nikmat lagi, tentu ucapan memaafkan darimu, sobat! Selamat lebaran, mohon maaf lahir dan bathin… (Anonim)

Kita pernah bersama dalam canda dan duka, adakalanya idah salah berucap, mata salah memandanng, hati salah menduga. Maka di hari yang fitri ini, buka hati berikan maaf yang tulus. Maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Selamat! Anda telah memenangkan tiket ke syurga dengan syarat memaafkan kesalahanku. “Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin…” (Anonim)

Satukan hati, bulatkan tekad, ‘tuk meraih kemenangan di hari yang fitri. Berikan aku sejuta maafmu. Met lebaran, ya?!! (Anonim)

Tiada kata yang lebih baik terucap di hari yang fitri selain “minal aidin wal faidzin” mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Bila ada kata merangkai dusta, ada ucap berbunga lara, dan ada langkah berbuah dosa, kumohon maaf yang sebesar-besarnya. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Seiring kumandang takbir di 1 Syawal, kumohon maaf darimu. Keikhlasan untuk memaafkan merupakan sesuatu yang indah. Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Ketika khilaf berlabuh di jiwa akal pun terombang-ambing, kesalahan koyakkan hati, pikiran beku dalam nafsu dan emosi. Selamat Idul Fitri, mooohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Jika hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh. Jika hati seputih awan, jangan biarkan ia menendang. Jika hati seindah bulan, hiasi ia dengan iman. Maaf untuk semua kesalahan. SELAMAT IDUL FITRI, MINAL AIDIN WAL FAIDZIN. (Anonim)

Agungkan kebesaranNya.. Syukuri ampunannya.. Lapangkan hati di hari nan fitri.. Selamat idul fitri, mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Taqoballah mina wa minkum. Selamat hari raya idul fitri. Mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Hari kemenangan telah tiba.. Gema takbir pun dikumandangkan. Walau mata tidak saling menatap, tangan tidak berjabat, Dari lubuk hati yanng dalam mengucapkan: Selamat Idul Fitri, Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahirr dan bathin. (Anonim)

Andai tangan tak sempat berjabat, setidaknya kata-kata masih dapat terungkap.. Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Tiada pemberian terindah selain dimaafkan dan tiada perbuatan termulia selain memaafkan, Selamat idul fitri 1433 H ya, mohon maaf lahir dan bathin… (Anonim)

Berharap pada di dalam lesung yang ada hanya rumpun jerami, harapan hati ingin berrtemu langsung yang terlayang hanya sms ini… Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Seiring gema takbir berkumandang, terimalah niat suci ini untuk mengucap mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Wishing you the light of faith, the warm of home, the love of family… All the deepest joys of ied, minal aidin wal faidzin. (Anonim)

Hari kemenangan telah di pelupuk mata.. Izinkan hari memohon maaf dengan tulus atas segala salah dan khilaf.. Taqoballah minna wa minkum.. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Dosa laksana lentera di samudera kegelapan. Hari kemenangan segera datang, maafkanlah segala khilaf dan dosa, agar bersih dalam menyambutnya. Minal aidin wal faidzin, maaf lahir bathin… (Anonim)

Memaafkan kesalahan seseorang tentu merupakan kebaikan. Aku mohonmoaaf lahir dan bathin atas segala khilaf selama ini. SELAMAT IDUL FITRI 1433 H… (Anonim)

For all bad things and mistake I’ve ever done, let me ask your forgiveness for those onres on a special day when joy and happiness are around… Happy Lebaran Day… (Anonim)

Selama sebulan kita berpuasa,, Sekarang telah datang hari kemenangan,, Apabila ada kesalahan yang kurang berkenan di hati mohon dimaafkan,, Minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan bathin. (Anonim)

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Tetapi manusia dinilai dari akal budi dan perilakunya. Di saat ia tabah melawan coba. Di saat kita ikhlas membagi hak pada sesama. Selamat Idul Fitri. (Anonim)