Selasa, 11 November 2014

Sekilas Tentang Organisasi Kejahatan Terlarang


 Foto di amabil dari gambar yang berserakan di Google

Beberapa waktu yang lalu sempat saya menyukai film tentang Mafia ala film Itali seperti The Unthouchables kisah Al Capone yang diangkat dari kejadian nyata, namun ternyata banyak film yang menceritakan tentang kegiatan yang mempunyai tujuan khusus, berhubungan dan beroperasi di wilayah kejahatan yang terorganisisir (organized crime), bersifat rahasia demi kekuasaan dan materi, di pimpin oleh tokoh yang terkenal keji, bengis tanpa mengenal ampun.
Kegiatan kelompok rahasia, terorganisir  sering berhubungan dengan kegiatan ilegal seperti  peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (drug crime) atau di Indonesia disebut Narkoba, organisasi terorganisir yang terlibat dalam kegiatan perampokan, pemerasan dan pengancaman dengan kekerasan sampai ketingkat pembunuhan, tidak jarang pula sebagai bentuk usaha untuk mencapai tujuan khusus agar suasana menjadi kacau (chaos) sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat terganggu.
Maka kisah-kisah kelompok terorganisir ini marak di filmkan sebagai organisasi yang memang ada dan bergelut di dunia kriminal seperti :

Mafia atau Mafiusu, organisasi yang anggotanya di khususkan dari keturunan yang berasal dari pulau  sisilia, Italia. Organisasi yang mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan tidak mengindahkan tata aturan masyarakat yang lain.
Triad,  jejaring ilegal yang operasi kejahatannya mewabah di daratan Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Kelompok yang kemudian jadi organisasi kriminal tersebut lahir di Fujian China, tahun 1674, ketika negeri tersebut dikuasai bangsa Manchu. Organisasi kejahatan raksasa yang bercokol di hampir seluruh penjuru dunia ini bergerak di bidang perdagangan obat bius, pencucian uang, judi ilegal, prostitusi, pencurian mobil, dan jenis kejahatan lain-nya. Sumber pendapatan utama mereka berasal dari pemalsuan property intelektual, seperti software komputer, CD musik, dan VCD/DVD film. Termasuk juga perdagangan tembakau.
Yakuza, Kerakusan melahap sains dan teknologi dari Barat memang menyebabkan Jepang menjadi negara industri raksasa pertama di Asia, sedangkan pengaruh politik yang diserapnya dari Prusia Jerman, menyebabkannya menjadi imperialisme fasis yang menyengsarakan rakyat di kawasan Pasifik selama Perang Dunia II. Samurai berpedang pun berubah jadi Yakuza bersenjata api canggih. Industri kejahatan Yakuza pun mendunia dan anggotanya yang ratusan ribu tersebar di seluruh Jepang. Kelompok yang paling ditakuti adalah Yamaguchi Gumi, selain itu ada enam kelompok lain yakni, Inagawa Kai, Sumiyopshi Kai, Aizu Kotetsu, Goda Ikka, Kudo Rengo Kusano Kai dan Kyosei Kai.

Muncul satu orang yang berhasil mempersatukan seluruh organisasi Yakuza. Orang itu adalah Yoshio Kodame, seorang ex-militer dengan pangkat terakhir Admiral Muda (yang dicapainya di usia 34 tahun). Yoshio Kodame berhasil mempersatukan dua fraksi besar Yakuza, yaitu Yamaguchi-gumi yang dipimpin Kazuo Taoka, dan Tosei-kai yang dipimpin Hisayuki Machii. Yakuza pun bertambah besar keanggotaannya terutama di periode 1958-1963 – saat organisasi Yakuza diperkirakan memiliki anggota 184.000 orang – atau lebih banyak daripada anggota tentara angkatan darat Jepang saat itu. Yoshio Kodame dinobatkan sebagai Godfather-nya Yakuza.


Organisasi kriminal lahir diberbagai negara dengan kegiatan kejahatan yang hampir mirip, melawan hukum mempunyai tujuan-tujuan tertentu dimana kejahatannya bersifat terorganisir mempunyai spesialisasi sendiri dalam melaksanakan tugasnya.

Maka jangan heran apabila peredaran narkoba dan miras, pelacuran, traficking, perjudian, perampokan, pemerasan dengan tindak kekerasan, perdagangan barang ilegal dan kegiatan ilegal lainnya sering erat kaitannya dengan kelompok terorganisir yang bersifat rahasia dengan tujuan kekuasaan dan menarik untung sebanyak-banyaknya.

Lalu orang menghubungkan antara organisasi ilegal yang sarat maksiat demi keuntungan kekuasaan dan materi dengan FPI sehingga patut di musnahkan di bumi nusantara, coba periksa,  kaji dan bandingkan dengan ciri-ciri organisasi kejahatan tersebut diatas. FPI jelas merupakan organisasi legal, bertujuan menekan penyebarluasan kegiatan maksiat dan demoralisasi di bumi Nusantara. Kalau ada kekurangan sehubungan dengan tindakan FPI selama ini, sebagai warga biasa saya menganggapnya sebagai hal yang wajar karena bersentuhan dengan kelompok keras pula, maka kritik membangun memang diperlukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
Saya jadi kebagian mikir karena terbiasa berhubungan dengan kisah fiksi bergenre melow dan mendayu-dayu sekalinya berurusan dengan organisasi kejahatan yang terorganisir jadi ngeblank....terus kepikiran....memang aneh...

Bahan tulisan sebagian disarikan dari : http://www.anehdidunia.com/2013/07/organisasi-kejahatan-super-kejam-di-bumi.html

Sabtu, 08 November 2014

Aku Ingin Kembali Ke Dalam Rahim Ibu

Aku ingin masuk kembali ke dalam rahim Ibu,
ujar ayu ketika ia tidak tahan tahan lagi  hidup dalam kerangkeng besi
meringkuk tenang dalam kandungan seorang yang amat menyayanginya 
hangat dan tenteram
seiring do'a-do'a yang dipanjatkan Ibu kepada Sang Pemberi Ruh
nyaman berada dalam batas dua kehidupan
hingga aku tersentak kaget, menangis sejadinya


Aku ingin kembali kepada kelahiran semula.
meronta sekencangnya ketika inginku meraja
mengisap  habis air kehidupan  dalam timangnya
belajar berdiri kemudian berjalan terbata-bata lalu jatuh terduduk
menata makanan di sendok lalu menyuapkan ke mulutku
memasukan kancing baju ke lubangnya yang sering luput
semuanya tertawa ceria dan aku tak perlu khawatir karena ada yang membimbingku


Aku ingin kembali pada kehidupan hakiki
sambil melupakan kesalahan dan dosa-dosa yang ku buat di masa kini
menata kembali jalan hidup jauh dari perasaan iri dan dengki
menghindar dari berangan lebih selain yang di kehendaki Ilahi
Aku ingin kembali dilahirkan, menggapai kehidupan tanpa nafsu bodoh yang menjerumuskanku ke lubang nista

Minggu, 02 November 2014

Fenomena Sinetron Karya Seniman Indonesia.

Sering  terkagum dengan cerita, seting maupun akting dari para artis dan aktor di film sinetron atau film lepas yang kadang saya tonton di televisi. Jangan tanya jalan ceritanya secara keseluruhan karena pada kenyataannya saya kurang suka dengan sinetron yang bersambung panjang beberapa efisod, selain nggak sabaran nunggu cerita berikutnya juga nampak latar belakang ceritanya cukup asing di pandangan mata disamping memang jarang nongkrong kelamaan di depan TV, meskipun film yang katanya di import dari Taiwan, Hongkong, China, Korea, Thailand, India ataupun Jepang  bahkan dari daratan Amerika atau Eropah  yang menurut penilaian teman atau kerabat sangat bagus. Namun demikian jika sempat tengok sekilas, untuk film Asia sepertinya masih agak janggal kiranya jika pemeran utama di filmnya tetap menggunakan busana dan assesoris yang  chik walaupun sedang sibuk menyiapkan makanan di dapur,  selanjutnya saya berpikir lagi bahwa dapur mereka memang beda dengan kondisi dapur yang pada umumnya ada di dalam rumah-rumah di Indonesia yang kebanyakan kotor, berantakan dengan segala macam peralatan tersemat dimana-mana, istilahnya kebanyakan masih menggunakan dapur kotor berbeda dengan mereka yang rapi  karena dapurnya sudah  menggunakan dapur bersih.

Kekaguman saya bukan sebatas segala sesuatu yang berhubungan dengan film saja tetapi juga perlu di acungkan jempol tinggi-tinggi karena film-film mereka sudah diakui oleh dunia internasional, merambah  pasar global. Lalu ketika sempat melirik sinetron karya sutradara dan rumah produksi di Indonesia... alamakjam kurang kerjaan sekali, walaupun ada setitik diantaranya yang sangat bagus yang mengangkat karakter dan budaya bangsa, tetapi kebanyakanan aduh... mama sayange’e...ancoor.

Belum lagi masalah isu plagiarisme yang melanda Industri film sinetron Indonesia dengan menjiplak plek film-film terkenal dari luar negeri, sungguh memalukan sekali selain banyak yang beranggapan bahwa pekerja seni film sinetron di Indonesia minus kreatifitas, maunya mendompleng numpang terkenal melalui film yang sudah lebih dahulu bersinar.

Ternyata banyak sekali kasus plagiarisme sinetron tanah air yang diambil dari film ataupun drama luar negeri, seperti yang kami ambil dari sumber dibawah ini.
http://whatanews.net/inilah-daftar-sinetron-indonesia-yang-diduga-plagiat/

Padahal kurang apa coba, keanekaragaman budaya Nusantara yang kaya raya ini,  merupakan bahan inspirasi yang tidak akan habis di eksplorasi, tidak akan usang dimakan jaman  atau jika mandek untuk membuat cerita yang baik sekalipun  saya kira novelis dan cerpenis Indonesia karyanya tidak kalah dengan kisah dalam film luar negeri.


Di Indonesia yang kita cintai ini cukup melimpah ruah karya novelis, cerpenis maupun cerbungis yang saya kira penulisnya  tidak keberatan untuk di filmkan. Barangkali karena kekurangan pekerja seni yang ahli untuk dapat mentransfer karya novel dan cerpen ataupun cerbung sekalipun  ke dalam script  skenario yang mumpuni sehingga tertuang apik dalam audio visual yang mengesankan pemirsa sehingga mempunyai anggapan sinemator kita kalah sebelum bertanding. Fenomena ini yang mencoba penulis kemukakan bahwa karya cipta  cerita asing masih dianggap terlalu superior dan karya yang berlatar belakang Indonesia masih inferior kalau tidak dikatakan ketinggalan jaman, maka tidak terlalu berlebihan kiranya bahwa faham modernitas harus tumbuh subur di bumi pertiwi ini dari pada menjungjung tinggi nilai-nilai luhur martabat dan budaya Nusantara.