Pagi-pagi, ketika kami baru saja tiba dikantor, Saya bingung menerima kabar itu, sebuah SMS dari Boss tiba-tiba saja muncul dilayar HP, Tolong siapkan oksigen, saya hampir pingsan, saya terjebak dalam lift yang sedang melaju ke lantai atas sendirian.
Oksigen, mana ada dalam ruangan kantor ini, aku terpaksa menyiapkan seseorang sukarelawan atau sukarelawati yang bersedia untuk memberikan pertolongan pernapasan buatan dari mulut-kemulut, barangkali itu dapat membantu kesulitan Boss muda, ganteng lagi manja ini, pikirku dalam hati. Seorang karyawati yang cantik dan sekseh dikantor saya serta merta mengajukan diri sebagai donatur nafas secara ikhlas, plong rasanya pikiran yang mendadak buntu dipagi dimana aktifitas rutin baru saja akan dimulai.
Kutelpon atasanku dengan segera, bahwa pertolongan darurat sudah kami siapkan didepan lift, kutanyakan sekali lagi, apa perlu saya panggilkan dokter…?
Tidak usah, jawabnya menenteramkan hati, saya Cuma limbung, tercekat, tidak mendapatkan udara segar dalam ruang se sempit ini, ucapnya terbata-bata
Syukurlah, Bapak sakit apa, kutanyakan lagi kondisi kesehatannya agar kami siap siaga, menjaga kemungkinan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tidak sengaja, mendadak dan tak terkontrol, saya barusan kentut, baunya membuat hidung dan system pernapasan saya menderita karenanya.
Ooh, jawabku sedikit kaget, jangan khawatir Pak, tenang saja, saya selalu siap siaga untuk membantu, ujarku meyakinkan.
Biarlah obrolan singkat ditelepon ini menjadi rahasia kita berdua, kulirik roman muka teman-teman sejawatku, tampak tegang menunggu kedatangan Sang Boss yang sebentar lagi keluar dari lift, hanya seorang wanita cantik saja yang memperlihatkan raut muka tampak semringah…
Photo image: diunggah dari Shutterstock.com dan tidak ada sangkut-pautnya dengan kisah humor ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda