Bahwa manusia adalah makhluk sempurna yang diciptakan Tuhan. Lalu saya pun mulai bertanya kepada diri sendiri untuk kemudian mencari keterangannya. Berarti dengan anugrah yang telah diberikan Tuhan melebihkan penciptaan manusia dibandingkan dengan binatang dan makhluk hidup lainnya termasuk malaikat ataupun syeitan sekalipun. Kemudian..., saya kira sudah cukup sampai disini saja dulu sebelum membahas panjang lebar tentang manusia sebagai khalifah di bumi karena saya bukan berlatar belakang pendidikan yang mempelajari secara khusus tentang ilmu agama khususnya agama Islam, biar ulama saja yang lebih faham untuk menjelaskan keterangannya secara rinci sesuai yang tertera di dalam Al-Qur’an maupun hadist.
Saya hanya mencoba mencari tahu tentang keberadaan manusia itu
sendiri sesuai hasil penelitian para akhli. Manusia mempunyai organ yang paling
penting lagi rumit yaitu otak yang
bertugas mengendalikan semua fungsi tubuh. Otak merupakan pusat dari
keseluruhan tubuh. Jika otak dalam keadaan sehat, maka akan mendorong kesehatan
tubuh serta menunjang kesehatan mental. Sebaliknya, apabila kondisi otak
terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental pun bisa ikut terganggu. Menurut
para akhli otak merupakan organ tubuh yang paling penting sekaligus paling rumit
dimana dterdapat bagian–bagian yang berbeda menurut fungsi dan tugasnya, beragam
fungsi dan tugas otak manusia lah yang membedakan antara manusia dengan makhluk
lain ciptaan Tuhan.
Secara umum masyarakat luas beranggapan bahwa hal-hal yang
berhubungan dengan perasaan yang erat kaitannya dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan emosi (pusat Emosi) seperti : cinta, benci, cemburu, kasih sayang,
susah, senang, gembira, sedih, marah, perhatian dan segala hal yang berada di
tataran emosi berpusat di dalam hati, sehingga ketika seseorang merasa kecewa atau
merasa kurang berkenan terhadap sesuatu, sering mengekspresikan dengan
meletakan telapak tangan di bagian dada, disekitar kira-kira tempat
bersemayamnya organ hati, padahal sejak lama para akhli yang meneliti tentang
Otak berkesimpulan bahwa : otak selain
berfungsi sebagai pusat kecerdasan dan intelektual seseorang juga befungsi
sebagai pusat memory, pusat emosi dan hal lain yang banyak fungsinya yang
sangat rumit. Sementara ekspresi lainya yang sering terlihat adalah, ketika
dengan muka merah padam karena emosi, serta merta mengacungkan jari telunjuknya
mengarah ke kepala yang menunjukan tentang kebodohan (idiot) kepada pihak
lainnya. Timbul pertanyaan apakah benar yang di ekspresikan oleh orang
tersebut? Mari kita teliti pembahasan para akhli di bawah ini.
Menurut beberapa akhli yang meneliti tentang otak mengemukakan
bahwa : dibagian tengah otak terdapat organ yang menyerupai seperti bentuk
kerah baju membungkus batang otak yang lazim disebut sistem limbik, Limbik
berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki
juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen
limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks
limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi
hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat
rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang. Bagian terpenting dari
Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu fungsinya adalah bagian
memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak karena
terdapat keterkaitan erat yang berhubungan dengan sistem emosional seseorang, seperti
membedakan perlakuan terhadap anak kandung dengan anak-anak lainnya, terhadap isteri,
suami atau pacar dibandingkan dengan orang lain dsb .
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh
oleh indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat
bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah
Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik
seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem
limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya
cinta, penghargaan dan kejujuran.
Berdasarkan paparan tersebut di atas, menurut pemahaman saya
dapat disimpulkan bahwa : Kita, khususnya saya pribadi sering terjebak ke dalam
hal-hal yang berhubungan dengan fungsi otak ini, berkutat hanya diantara bagian
otak yang mempunyai fungsi sebagai pusat emosi ini (baca: sistem Limbik, seperti
yang dimiliki juga pada umumnya oleh hewan mamalia) dibandingkan dengan bagian
otak lainnya, bukannya mengendalikanya sehingga bermanfaat kepada hal-hal yang
sifatnya menguntungkan. Para ulama mengatakan, manusia memang sebagai tempatnya
salah dan khilaf sehingga sering terjerumus kedalam dosa daripada pahala,
berkecimpung di tataran dunia dibandingkan dengan ke Ilahian, padahal menurut
ulama selanjutnya, kematian itu pasti datangnya dan dalam kondisi tidak membawa
apa-apa yang di kumpulkan dan di perjuangkan dengan begitu kerja keras sampai
tanpa memperhatikan lagi aturan, norma dan kaidah yang terdapat dalam kitabNya
dan HadistNya. Pendek kata, pada umumnya,
khususnya saya pribadi cenderung menggunakan fungsi bagian otak yang
dihubungkan dengan ambisi pribadi yang bersifat keduniawian ini dibandingkan
dengan tujuan khusus yang lebih hakiki lagi sifatnya yaitu membawa bekal untuk
sesuatu yang pasti ketika berkunjung ke kampung akhirat kelak, tempat segala
dosa, pahala dan ibadah kita diperhitungkan dihadapan Tuhan pemilik dan
pemelihara semesta alam dan segala isinya. Itu saja. Untuk lebih jelasnya
tentang fungsi otak secara ringkas dapat di lihat disini http://www.aktivasiotak.com/fungsi_otak.htm
Ya setiap manusia adalah khalifah dimuka bumi, layaknya
supir, masinis atau nakhoda yang diperjalanan seharusnya membawa atau
mengangkut yang baik-baik saja menuju stasiun atau tujuan akhir, namun apa daya
yang baik dan dan tidak baik, yang halal maupun haram berkelindan diantaranya
untuk di diperhitungkan pada akhirnya.
Lalu sudah seberapa jauhkah saya berfungsi sebagai khalifah?
Sambil celingak-celinguk mengintung seolah sedang mengaudit diri sendiri
tentang untung rugi....ah rumit, serahkan saja kepada yang maha pencipta
mudah-budahan diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menangguk hidup ini dalam hal
kebaikan menuju ridhoNya dan mohon ampunan jika terdapat kesalah dan dosa-dosa.
Titik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda