Puisi = Meditasi
Seandainya puisi adalah suatu proses kreatif, dimulai saat persetubuhan intim dilakukan dalam sunyi, ketika mood mengapai-gapai asa, hamilah dia, diberinya asupan gizi hingga melahirkan. Maka berjatuhanlah hujan kata-kata nan sejuk lagi manis karena rasa, itulah kenapa tangan perempuan lebih piawai tentang hal ini.
Puisi bagai meditasi, mejalin keseimbangan hidup dengan alam dan lingkungan, mengamati denting angin, mendengar desir bumi, buana bersendawa menjaring aroma kehidupan yang terpuruk hingga tertawa terbahak-bahak.
Cianjur, 1 September 2013
Pada pasir pantai
Pada sebuah pagi, ketika tetes telah bermuara sampai keujung rambut
diantara kusut masai dan gerimis berderai
pantaimu telah kau lukis kembali menjadi purwa yang meraja
sesekali tandas oleh debur ombak untuk disimpan di palung tak bertepi
ambil saja, bawa saja, besokpun hanya kisah yang lelap tokh rindu kembali menjemputnya
pada landai tepian ombak berderai
puisi ini berat kubawa pergi
tidak akan lama kapanpun boleh singgah, ungkapmu
jangan salah jalan saja, pasir kita masih disini
di landai pantai yang kisahnya mudah terhapus ombak ke palungnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda