Semisal serapahmu kau labeli aku dengan
bebal. Nyebelin, belagu ataupun bego
Walaupun merek itu dipasung kuat dalam
keningku yang garisnya tampak jelas berlipat
Kala mata memicing memperhatikan tingkah
lakumu kegerahan tidak nyaman
Tetap saja takan merubah kenesmu, ayumu dan
senyummu membayang seperti logo.
Kusimpan saja lengkung dibibir ini agar kau geram, kekhi, jengkel ataupun rusuh
walaupun kau bermanis sendu mengalihkan laku
agar aku tidak menerormu
tetap saja belum sadar bahwa matahari terbit
setiap pagi menerangi bumi
tidak peduli ketika siang meninggi teriknya
membuat gerah kala tak terpayungi.
Dan ketika matahari lengser tergantikan
gelap, lambat laun senyap menyelinap
lindap dalam suasana hening tinggal irama horror
dan desir angin merajam rasa
bukankah cahaya dan gelap itu menerormu
setiap saat,setiap siang dan malam
tetapi dia tetap setia, sadar akan
keberadaannya, menyentak, menyelinap karena cinta
Alibukbrax
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda