http://bless4bliss.files.wordpress.com/2011/02/gelandangan.jpeg
Ada bulan menjabat tangan matahari ketika gelap mulai menjalar di cakrawala langit, diawal pekat tanpa mampu mereka-reka karena kerling dan senyum bibir bergincu berkejaran tak menjangkau tanya tentang ketidak pahaman
Ada bulan menjabat tangan matahari ketika gelap mulai menjalar di cakrawala langit, diawal pekat tanpa mampu mereka-reka karena kerling dan senyum bibir bergincu berkejaran tak menjangkau tanya tentang ketidak pahaman
Ada penat berselimut luruh seluruh tubuh ketika letih dan kantuk bergelayut, menghentikan langkah- langkah kaki untuk sekedar duduk termangu diantara dingin beton bertulang  dan langit berbintang menemani malam yang panjang
Bersama beberapa pertanyaan bisu dalam malam pekat menghitamkan bangku-bangku taman dan hijaunya kerindangan,  bergelayut suara-suara samar antara desah dan rintih berpacu satu- Satu memecah kesunyian malam
Ada rindu samar berbalut nafsu bersahut berkejaran, tatkala bayang-bayang memagut malam berkelebat  diantara gelap dan berkas temaram sinar bulan dan lampu jalanan, sedangkan kucing liar yang berselera memangsa molek terpantul bekelebat, bergejolak
Sedang tubuh diantara emper trotoar dingin beralaskan selembar kardus  berwarna coklat  kusam, masih saja bebenah memposisikan diri mengusir  suara-suara dan berkas sinar  agar tidak mengacaukan jadwal kehadiran mimpi yang selalu dirindukan hadir disetiap malamnya
Kerinduan mimpi itu, mimpi tentang seribu warna aneka kembang dan harumnya wangi tanah  serta suara sendu ibu, melepas penat  hasrat memikul beratnya matahari  dipundak agar dapat  disimpan dalam bejana-bejana harapan untuk diteguk sebagai pelepas dahaga peluh haus dan laparnya siang
Rindu mimpi terseok diantara suara dan sinaran, berjalan mengkayuh  tubuh menjauh dari malam membara diantara bangku taman, silang sengketa  jalan beton ditingkah sinar-sinar menyilaukan berkejaran dengan kecepatan
Dipinggir jalan  dibawah kerindangan cahaya lampu, lelap akhirnya mampu hadir tertidur  pulas, menyambung mimpi-mimpi yang belum tuntas  dari malam-malam menjelang dihari-hari yang tak pernah kunjung datang memihak.
 Matahari dengan sinarnya menyapa hangatkan tubuh, menggeliat  menyongsong hari, selamat pagi duniaku,  kini alam menghijau dan bunga-bunga tampak indah diantara bangku-bangku  taman serta senda gurau burung-burung untuk kembali bergegas memikul  matahari diantara peluh dan debu-debu jalanan.

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda