Senin, 23 April 2012

Mimpi tidak pernah memihak



                                                      gambar diunggah dari Google


Sebuah mimpi yang mengerikan sepertinya, kejadiannya ketika kami masih kelas enam Sekolah Dasar dulu, kulihat saudara sepupuku yang umurannya sebayaan kebetulan nginap dirumah bersama Tanteku, sialnya si Abup malah tidur dikamarku. Dalam tidurnya Abup terkadang kejang-kejang, suaranya mengigau tak karuan, bahkan bahasanyapun tak ku kenal sedikitpun, hanya bunyi aaacchhh uuuucchh weeeer takkewerrr keweeeerr kemudian kadang di akhiri dengan suara brrruuut panjang berulang-ulang dalam ritme yang teratur hampir sama, tentu saja saya ketakutan bukan kepalang, dia sedang ngelindur atau sedang mimpi horor atau malah sedang kesurupan.
Sebuah tidur yang aneh dan mengganggu hampir sepanjang malam istirahatku, terjaga hampir semalaman memikirkan kalau terjadi apa-apa dengan dirinya, jangan jangan dia sedang digandrungi setan dan sedang berusaha dibawa kabur, sungguh ngeri memikirkannya, bagai mana mungkin tubuhnya saja gede dan kalau saja mempertahankan dirinya ketika berebut dengan genderuwo, tentu gepenglah aku…
Surara itu bener-bener bikin nyaliku ciut, sudah kucoba menutup telinga dan mataku rapat-rapat, menghimpitkan bantal tersisa di sebelah bagian kepalaku, namun suara itu tetap saja meneror, tetapi tidak seperti film horor indonesia jaman sekarang yang terlihat lucu ketika ditonton oleh anak-anak sekalipun, yang anehnya tetap diproduksi berulang-ulang. Sungguh menghawatirkan…
Tapi itu beberapa puluh tahun lalu, sekarang ketika bertemu lagi dengannya pasti maklum dia hobby banget tidur sambil mendengkur dan kehidupan malamnya pastinya susah berpisah dengan yang namanya ngorok.
Tidur sambil ngorok biasa, tetapi tidur diiringi mimpi memang ada perasaan linglung ketika bangun, bagai mana tidak ketika mimpi dikejar hantu, kuntilanak, genderuwo yang selalu mengejar kemanapun lari bahkan selalu menemukan dimana pun ngumpet, cape memang, perasaan tersebut belum tentu lunas ketika terbangun dari mimpi sialan tersebut, ngos-ngosan dengan jantung berdebar kebawa sampai bangun.
Senangnya  ketika bermimpi ujug ujug menjadi Raja, punya istana, punya selir cantik-cantik, plus tidak henti-hentinya menghitung uang pribadi ( jangan ditanya uang itu berasal dari mana, entah hasil korupsi, malak rakyat atau nilep uang pajak, pokoknya uang itu melimpah ruah di kamar istanaku sampai tidak habis-habis waktunya ketika menghitung satu-satu dalam wujud gepokan apalagi lembar demi lembar, sialnya pas ketika terbangun ku-gerakan tanganku, kulirik telapak tanganku koo raib tak tersisa, apalagi sampai tanganku nyosor memeluk salah satu dari selirku nan cantik. Nyesek bukan alang kepalang, umpatan seribu dedemit kadang meluncur reflek dari mulutku yang lugu kebingungan.
Sialnya lagi kalau pas lagi mimpi be*l atau pipis sekecil apapun, ketika pas roman muka lagi melampiaskan gerakan kebelet, pada saat  lagi tanggung kemudian dengan tiba-tiba terbangun, pas kuperiksa bagian belakangku, ku raba-raba di sekitar permukaan tempat tidurku koo ada…memalukan.
Memang mimpi selalu saja tidak memihakku…

Senin, 16 April 2012

Rajukan yang bikin repot Ibu...


                                                     Gambar diambil dari Google image


Sepulang dari sekolah, tasnya dilempar begitu saja diatas meja,  kemudian pantatnya dihempaskan di kursi empuk ruang tamu, kakinya diselonjorkan, sedang kepalanya diletakan leluasa  ke sandaran kursi menengadah ke atas langit-langit rumah, bibirnya masih menyisakan ulas senyum berulas rona binar di wajahnya yang ceria.

“Buka dulu pakaian seragam sekolahnya nak, nanti kita makan bersama” ujar  Ibu sambil lalu, berlenggang dari pintu depan menuju ruang tengah.

“Istirahat dulu Bu, nanti saja makannya”, jawab anaknya  posisinya masih dalam keadaan semula, duduk selonjoran kaki sambil matanya menerawang jauh.

Dari ruang tengah Ibunya memperhatikan dengan seksama kelakuan anak semata wayangnya dengan penuh heran, tidak biasanya Ia bertingkah laku aneh demikian, hari-hari sebelumnya sepulang sekolah langsung nubruk pintu kamar, bahkan dalam keadaan pakaian seragam sekolah masih melekat dibadan  Ia sudah  bergegas  ke ruang makan, berteriak sekenanya “ Bu makan”, dan sejurus kemudian sudah asyik menyantap makan siangnya  dengan lahap. Tapi kali ini aneh pikir Ibu, tidak biasanya Ia melamun sendirian sambil senyam-senyum , semringah demikian.

“Bu, besok ulang tahun Randy, minta kadonya yang bagus ya…, aku ingin memberikan kado  seragam  sepak bola ala Manchester United, merah menyala, lengkap dengan kaus kakinya”

“Iya nanti kita sama-sama beli, sekarang makan dulu yaa”  ujar Ibu membujuk anaknya yang sedang aneh.

“Bu, boleh kan mencium pipi Randi besok malam sebagai pelengkap acara ulang tahunnya”.

“Tidak boleh”…jawab Ibu tegas

“Buu, aku dan Randy kan udah besar, sudah kelas dua SMP, bolehkan pacaran dengan Randy”

“Tidak boleh” jawab ibu mengulang jawaban tegas sebelumnya, matanya menatap tajam anak semata wayangnya yang sedang berusaha merajuk.

“Buuu, kenapa siiih ini ngak boleh itu nggak boleh, Randy kan anak laki yang cakep, cool, baik lagi, dia imut kooo, boleh kan yaa Buu

“Pokoknya ibu bilang tidak boleh”

“Tapi kenapa Buu”

“Sebab kau anak laki-laki nak” ujar ibu sambil mebangunkan anaknya yang sedang duduk  cemberut, kemudian memapahnya ke ruang makan.

“aaaahhhh Ibu”….