Minggu, 07 Agustus 2011

Ada Deru di malam gelap kala mimpi menggugat

                                                            http://bless4bliss.files.wordpress.com/2011/02/gelandangan.jpeg
Ada bulan menjabat tangan matahari ketika gelap mulai menjalar di cakrawala langit, diawal pekat tanpa mampu mereka-reka karena kerling dan senyum bibir bergincu berkejaran tak menjangkau tanya tentang ketidak pahaman

Ada penat berselimut luruh seluruh tubuh ketika letih dan kantuk bergelayut, menghentikan langkah- langkah kaki untuk sekedar duduk termangu diantara dingin beton bertulang dan langit berbintang menemani malam yang panjang

Bersama beberapa pertanyaan bisu dalam malam pekat menghitamkan bangku-bangku taman dan hijaunya kerindangan, bergelayut suara-suara samar antara desah dan rintih berpacu satu- Satu memecah kesunyian malam

Ada rindu samar berbalut nafsu bersahut berkejaran, tatkala bayang-bayang memagut malam berkelebat diantara gelap dan berkas temaram sinar bulan dan lampu jalanan, sedangkan kucing liar yang berselera memangsa molek terpantul bekelebat, bergejolak

Sedang tubuh diantara emper trotoar dingin beralaskan selembar kardus berwarna coklat kusam, masih saja bebenah memposisikan diri mengusir suara-suara dan berkas sinar agar tidak mengacaukan jadwal kehadiran mimpi yang selalu dirindukan hadir disetiap malamnya

Kerinduan mimpi itu, mimpi tentang seribu warna aneka kembang dan harumnya wangi tanah serta suara sendu ibu, melepas penat hasrat memikul beratnya matahari dipundak agar dapat disimpan dalam bejana-bejana harapan untuk diteguk sebagai pelepas dahaga peluh haus dan laparnya siang

Rindu mimpi terseok diantara suara dan sinaran, berjalan mengkayuh tubuh menjauh dari malam membara diantara bangku taman, silang sengketa jalan beton ditingkah sinar-sinar menyilaukan berkejaran dengan kecepatan

Dipinggir jalan dibawah kerindangan cahaya lampu, lelap akhirnya mampu hadir tertidur pulas, menyambung mimpi-mimpi yang belum tuntas dari malam-malam menjelang dihari-hari yang tak pernah kunjung datang memihak.

Matahari dengan sinarnya menyapa hangatkan tubuh, menggeliat menyongsong hari, selamat pagi duniaku, kini alam menghijau dan bunga-bunga tampak indah diantara bangku-bangku taman serta senda gurau burung-burung untuk kembali bergegas memikul matahari diantara peluh dan debu-debu jalanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda