Selasa, 21 Februari 2012

Psycho

Semisal serapahmu kau labeli aku dengan bebal, nyebelin, belagu ataupun bego sekalipun
walaupun merek itu dipasung kuat dalam keningku yang garisnya tampak jelas berlipat
kala mata memicing memperhatikan tingkah lakumu kegerahan tidak nyaman
tetap saja takan merubah kenesmu, ayumu dan senyummu membayang seperti logo.

kusimpan saja lengkung dibibir ini agar kau geram, kekhi, jengkel ataupun rusuh
walaupun kau bermanis sendu mengalihkan laku agar aku tidak menerormu
tetap saja belum sadar bahwa matahari terbit setiap pagi menerangi bumi
tidak peduli ketika siang meninggi teriknya membuat gerah kala tak terpayungi.

dan ketika matahari lengser tergantikan gelap, lambat laun senyap menyelinap
lindap dalam suasana hening tinggal irama horror dan desir angin merajam rasa
bukankah cahaya dan gelap itu menerormu setiap saat,
setiap siang dan malam tetapi dia tetap setia, sadar akan keberadaannya, menyentak, menyelinap

karena cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda