Senin, 13 Februari 2012

Perlombaan Sempurna Antara Hidup Mati untuk Meraih sebagai Pemenang


                                                      Gambar di ambil dari Google image

Matahari sudah semakin panas bersinar diatas ubun-ubun, seolah garangnya sudah sedemikian mendekat kepermukaan bumi, terpanggang dalam bara konsumerisme, panasnya membuat tingkah dan laku menjadi hilang pedoman, berteriak, mengganas, mengumpulkan dunia yang dirasa terus semakin berkurang saja, menapikan segala hal yang halal dan mengejar ketakutan akan kehilangan sesuatu yang haram. Aku terjebak kemurtadan dalam penyembahan akan Tuhanku, membiaskan antara tuntunan dengan rujukan.

Tidak pernah menghakimi atas keterpurukan dengan mengkambing hitamkan sesuatu diluar diri, cenderung memaklumi akan tapak hasil perjalanan yang kutempuh sebagai refleksi dari kebodohanku.

Barangkali terperangkap oleh dalil hukum ekonomi pasar: “Dengan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya”  inilah yang disinyalir sebagai cikal bakal dan akar dari jalan pintas untuk sukses dengan cara mudah, lumrah marak dilakukan di suatu negeri antah berantah.

Cenderung mengambil jalan pintas untuk sukses meraih materi dan kedudukan tanpa mengharap usaha di balut tetesan keringat, memiskinkan ide-ide dan rencana kedepan sehingga kinerja menjadi tumpul.

Hanya terjebak dalam pusaran hedonism dan penyembahan-penyembahan berhala materialism sehingga melupakan akan kesejatian.
Alam terlalu berbelas kasihan dengan karunianya bahkan dukungan sekitarku memberikan kemudahan meluluskan setiap keinginanku.
Ingin makan tinggal disuapi
Ingin jalan-jalan tinggal digelindingkan bahkan dipangku agar dapat melihat-lihat gebyar dunia yang semakin gemerlap.
Ingin ini-itu tinggal bilang saja dan uluran tangan-tangan tanpa kasih akan membopong ketingkat ketidak berdayaan
Bahkan sampai sejauh ini pun untuk menyandang tas pribadi serta membuka pintu saja, tak mampu.

Idealnya mengejar suatu tujuan yang dicita-citakan, berusaha meraih mimpi itu, adalah dengan menggerakkan seluruh potensi diri dan lingkungan untuk mendapatkan keuntungan bagi diri dan lingkungan dengan sebaik-baiknya, berbuat banyak untuk menghasilkan sebanyak-banyaknya kemaslahatan.

Kenapa harus merencanakan usaha dengan mencari jalan pintas, jalan mudah tetapi diluar batas-batas koridor tuntunan, kenapa harus banyak merencanakan usaha yang tidak baik. padahal merencanakan usaha untuk mencapai tujuan dengan cara yang baik saja pun sering berhadapan dengan kesalahan dan pelanggaran.

Sejatinya setiap individu ditakdirkan untuk bergerak, seperti awal kejadiannya, dinamis, hijrah dari pasif ke wilayah aktif. Awal kejadiannya adalah dari bertuk lendir yang menjijikan, kemudian ribuan sel-sel didalamnya berupa sperma berlomba-lomba bergerak menuju satu tujuan, tidak lain untuk perubahan, untuk hijrah ke dalam bentuk yang lebih baik menyongsong sang ratu telur yang telah menunggu dengan anggun pada tempatnya yang sakral, bahkan dalam kejadian menunggu pun, sel telur sebenarnya telah melalui serangkaian proses perubahan.

Penyatuan, peleburan dan pemeliharaan didalamnya adalah atas kehendak Nya, pertemuan antara satu sel sperma dengan sel telur berlangsung dalam rongga yang terlindung, hasil perjuangan ribuan sel pada awalnya, kemudian menjadi hanya satu sel sperma saja yang dapat bertemu dengan sel telur untuk menghasilkan perubahan di tempat yang hangat, tempat yang nyaman untuk ber metamorphosa, berubah wujud menjadi bentuk sempurna.
Fenomena gerakan dinamis menuju perubahan membentuk wujud sempurna, berasal dari cairan lendir sperma yang jika diam diluar tempatnya konsistensinya pun hanya berupa lendir saja, lengket, keruh, cenderung menjijikan, tetapi ketika bergerak dalam saluran yang benar, sel-selnya berlomba-lomba mencapai tujuan, hanya satu saja yang menjadi pemenangnya yang lainnya musnah, suatu bentuk perjuangan sempurna.
Gerak dinamis pada mulanya, kejadian yang menuntut untuk hijrah menuju bentuk wujud sempurna itu kini telah berkembang, telah tumbuh sebagai aku.
Efek hasil mendengarkan ceramah motivator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda