Minggu, 03 April 2011

Selamat Pagi Rajaku

Sedang apa pagi ini Rajaku sayang, yang jelas mudah-mudahan kabar baik menyertaimu
Masihkah pagi ini kau ribet dengan apa yang harus dimakan sebagai teman menghadapi pagimu
Atau seperti biasanya, kau sedang mencari-cari sebelah sendalmu, karena pulangmu tadi malam teramat lelah dan letih sehingga kau melemparnya tidak menentu

À

Mungkin juga kau terbangun agak siang pagi ini, terburu-buru berdiri lalu berjalan menyongsong pagi mu dan lupa untuk minum barang setegukpun, dipikirmu mungkin embun pagi sudah mencukupi
Atau kau malah saat ini seperti biasa sedang berlari-lari menyongsong mataharimu menggenapkan kilometer yang kau ciptakan sendiri
Kuharap pagi ini kau sudah mendapatkan alas kaki untuk dikilapkan oleh perlengkapan yang biasa digantungkan dipundakmu yang kecil  tak berisi

À
À

Entah kenapa Nak, ibumu pagi ini mencemaskanmu, pulanglah rajaku bersama semangat dan harapan dihatimu yang bergelora
Bapakmu sudah beberapa hari terakhir ini hanya duduk diam, Dia saat ini tidak sedang mengeluhkan tubuhnya
Dia tidak sedang merasakan sakit karena kangker melahap jasad ringkihnya
Bapakmu seperti biasa sedang diam termenung dibalai-balai rumah kita merindukan Rajaku duduk bersila dihadapannya

Á
À

Anakku… Ladang kita, tanah warisan leluhur kita, walau sepetak kini tidak ada lagi yang mampu membelainya kembali, menghasilkan butir-butir penghias panci
Mengolahnya agar dapat menuntaskan setiap geliat lapar dan sisanya disimpan untuk menapaki hari-hari
Pulanglah Nak bersama semangat dan harapan dihati
                                                                                 Å
À

Ibu selalu menunggu dan mendo’akan mu
Harapan dan Do’a ini teriring kabar dari tetangga bapakmu bahwa engkau ada, sedang mengais rejeki dikotamu

===============================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda