Rabu, 22 Oktober 2014

Angin Yang Aneh

Tidak seperti benda atau wujud yang lainnya yang menyusun struktur dasar   alam raya makro kosmos yang hampir seluruhnya dapat dilihat, diraba dan dirasakan wujudnya  sehingga tampak nyata keberadaan dan jelas konsistensinya, seperti : air, api, tanah dan sinar matahari, akan tetapi ketika berbicara masalah angin ia tidak telihat tetapi memang nyata adanya, tidak dapat dipegang tetapi bisa dirasakan keberadaanya : semilir sepoy-sepoy, berhembus kencang bahkan bisa saja berupa puting beliung yang dapat memporak-porandakan setiap yang menghalangi jalannya. 

Jangan disalahgunakan karena ada juga yang terkesan jorok akan tetapi kenyataannya justru menyehatkan, seperti angin yang tiba-tiba saja muncul dari struktur mikro kosmos seperti dari tubuh ini, ia  bisa saja datang tidak terkendali sehingga memperdengarkan bunyi nyaring namun jujur, memperlihatkan jatidirinya siapa sebenarnya si empunya angin tersebut,  sedang  yang kadung di tahan berlama-lama sampai tidak enak duduk tidak enak berdiri apalagi berada dilingkungan calon mertua  yang anaknya terlihat kece banget sudah begitu terlanjur nyambung lagi, tetapi siapa tahu dapat bertahan lama-lama ya...  akhirnya jebol juga, walaupun bunyinya tidak se terang dan sekencang yang pertama, ada nada-nada tinggi namun malu-malu, tidak beraturan namun berada dalam birama yang  mengharukan karena justru jadi menarik perhatian yang ada disekitarnya, semuanya jadi serba salah tingkah takut dituduh sebagai penyebab penderita, sedangkan yang punya hajat    justru berlagak melempar angin menyembunyikan hidung, pura-pura tidak memiliki sumber ketidak nyamanan tersebut apalagi ketahuan sebagai memelihara angin sialan yang datang tidak dijemput pulang tidak diantar,  sudah begitu  suaranya khas pula plus nyengat  bingit.


Ah angin ada-ada saja kau ini, kenapa pulak kau dinamai dengan kata yang aneh sebagai “Kentut” 

Status sedang ngelindur sebab binun lihat dan dengar berita, angin koo  tidak bisa konsisten begini, berhembus kemana-mana,  yang lalu ke selatan, tadi pagi ke utara, jangan-jangan besok ke laut ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda